Jumat 14 Dec 2012 11:06 WIB

Nurhayati: Pemecatan Ruhut untuk Penyegaran

Ruhut Sitompul
Foto: Republika/Yogi Ardhi
Ruhut Sitompul

REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA--Ketua Fraksi Partai Demokrat DPR RI Nurhayati Ali Assegaf meminta pemecatan Ruhut Sitompul dari dewan pimpinan pusat partai itu tidak dibesar-besarkan oleh media, karena hal itu merupakan kebijakan internal partai.

"'Kan sudah ada pernyataan wasekjen, berita tidak perlu diulang-ulang. Saya kalau ditanya jawab yang sama, bahwa ini 'kan masalah internal partai, tidak semua tahu kebijakan, dan biasa 'kan hal yang wajar di setiap partai ada pergantian, tidak perlu dibesar-besarkan," kata Nurhayati yang dihubungi dari Jakarta, Jumat.

Nurhayati menegaskan bahwa alasan pemecatan Ruhut Sitompul dari jabatan Ketua DPP Partai Demokrat Bidang Komunikasi dan Informasi, murni untuk penyegaran kepengurusan. Tidak ada motif-motif spesifik dibalik keputusan tersebut.

"Ini menjadi konsumsi internal Demokrat, untuk penyegaran saja, tidak ada hal yang spesifik. Kenapa sesuatu yang terjadi yang seharusnya menjadi kepentingan internal Demokrat harus dibesar-besarkan," ujar dia.

Dia meminta seluruh pihak di luar partainya, termasuk media, menghormati eksistensi Partai Demokrat sebagai partai pemenang pemilu untuk mengambil segala kebijakan di internal partai. "Jadi harus dihormati, di mana-mana sering ada pergantian. Tidak kemudian menjadi bahan olok-olok," kata dia.

Sebelumnya, Ruhut Sitompul mengatakan, belum ada surat resmi atas keputusan pemecatan dirinya dari DPP PD. Ruhut juga menegaskan, pemecatan itu belum mendapat persetujuan Ketua Dewan Pembina Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono.

Menanggapi hal itu, Nurhayati menekankan bahwa Partai Demokrat memiliki mekanisme untuk melakukan pergantian struktur kepengurusan partai. Menurut Nurhayati, mekanisme tersebut tidak untuk dijelaskan kepada publik.

"Kita di partai selalu punya mekanisme, tidak harus diterangkan, tidak perlu dijawab, dan tidak perlu dikonfrontir pernyataan pak Ruhut dengan saya," kata dia

Sementara itu, Partai Demokrat menggelar Silaturahmi Nasional (Silatnas) Demokrat dan Resepsi HUT ke-11 di Sentul, Bogor, 14-15 Desember 2012. Nurhayati mengatakan bahwa dalam acara tersebut akan ada penjelasan terkait hal-hal yang menyangkut Partai Demokrat.

sumber : antara
Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
يَسْتَفْتُوْنَكَۗ قُلِ اللّٰهُ يُفْتِيْكُمْ فِى الْكَلٰلَةِ ۗاِنِ امْرُؤٌا هَلَكَ لَيْسَ لَهٗ وَلَدٌ وَّلَهٗٓ اُخْتٌ فَلَهَا نِصْفُ مَا تَرَكَۚ وَهُوَ يَرِثُهَآ اِنْ لَّمْ يَكُنْ لَّهَا وَلَدٌ ۚ فَاِنْ كَانَتَا اثْنَتَيْنِ فَلَهُمَا الثُّلُثٰنِ مِمَّا تَرَكَ ۗوَاِنْ كَانُوْٓا اِخْوَةً رِّجَالًا وَّنِسَاۤءً فَلِلذَّكَرِ مِثْلُ حَظِّ الْاُنْثَيَيْنِۗ يُبَيِّنُ اللّٰهُ لَكُمْ اَنْ تَضِلُّوْا ۗ وَاللّٰهُ بِكُلِّ شَيْءٍ عَلِيْمٌ ࣖ
Mereka meminta fatwa kepadamu (tentang kalalah). Katakanlah, “Allah memberi fatwa kepadamu tentang kalalah (yaitu), jika seseorang mati dan dia tidak mempunyai anak tetapi mempunyai saudara perempuan, maka bagiannya (saudara perempuannya itu) seperdua dari harta yang ditinggalkannya, dan saudaranya yang laki-laki mewarisi (seluruh harta saudara perempuan), jika dia tidak mempunyai anak. Tetapi jika saudara perempuan itu dua orang, maka bagi keduanya dua pertiga dari harta yang ditinggalkan. Dan jika mereka (ahli waris itu terdiri dari) saudara-saudara laki-laki dan perempuan, maka bagian seorang saudara laki-laki sama dengan bagian dua saudara perempuan. Allah menerangkan (hukum ini) kepadamu, agar kamu tidak sesat. Allah Maha Mengetahui segala sesuatu.”

(QS. An-Nisa' ayat 176)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement