REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Banjir kembali melanda provinsi Sulawesi Selatan. Di Makassar, banjir menyebabkan 1.500 orang mengungsi. Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) mengungkapkan, delapan kabupaten di Kota Makassar diterjang banjir. Namun, belum dapat diketahui delapan kabupaten tersebut di mana saja.
Sementara itu, dari akun twitter Earth Hour Makassar @EHMakassar didapatkan berita bahwa salah satu titik banjir terparah di Kota Makassar, yaitu di daerah Bung Permai.
Akun tersebut menambahkan UGD RSUD Kabupaten Maros saat ini dipenuhi pasien yang keracunan CO akibat terjebak di dalam mobil. "Buat rekan yang terjebak macet di jalan karena banjir agar menurunkan sedikit kaca mobilnya, karena UGD Maros full pasien yang keracunan CO dalam mobil akibat terjebak banjir, " tulis akun tersebut Ahad (6/1).
Akun tersebut juga mengabarkan sampai dengan pukul 13.30 WITA, bantuan yang baru datang, yaitu 13 kantong pakaian layak pakai dan 1 dus mi instan. "Diutamakan bantuan yang dibutuhkan yaitu pakaian dan selimut," tulis akun tersebut.
Dari twitter warga @ahmad_paryanto didapatkan kabar bahwa longsor terjadi di Cagar Alam Karaenta (Ale' Kappang) Kabupaten Maros, Sulawesi Selatan. Akibatnya seluruh ruas Jalan Poros tertutupi tanah. Hujan juga terjadi Kecamatan Mallawa Kabupaten Maros dan menyebabkan jalanan licin.
Akun warga tersebut juga mengingatkan agar warga yang berasal dari Kabupaten Bone berhati-hati melintas di Kecamatan Camba Kabupaten Maros karena banjir menutup Jalan Poros Makasar-Bone.
"Bagi yang menuju Makasar dari arah Pare-Pare berhati-hati melewati sekitar Kabupaten Barru. Banjir terjadi disana. Lebih baik menunda perjalanan karena Jeneponto Bajir tutup jalan," tulis akun tersebut.
Dari akun @Jogjaupate diketahui daerah sekitar GOR Pangukan Sleman, saat ini hujan ringan dan angin negatif.
Hujan juga menyebabkan daerah Kampung Sewu Kecamatan Jebres Solo terdampak luapan Sungai Bengawan Solo.