REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Satuan Reaksi Cepat Penanggulangan Bencana pada Senin (21/1) memindahkan sejumlah perlengkapan dan bantuan makanan dari Posko Banjir di Kalibata menuju wilayah Pluit.
Wakil Komandan Satuan Reaksi Cepat Penanggulangan Bencana Wilayah Barat, Mayor Pnb Setiawan, mengatakan pemindahan bantuan makanan dan perlengkapan tersebut dikarenakan warga Pluit dan sekitarnya saat ini lebih membutuhkan bantuan tersebut.
"Kami akan menggeser bantuan makanan yang kering seperti mie instan dan air minum serta sejumlah perlengkapan seperti pakaian, perahu karet dan tenda lapangan untuk warga Pluit," kata Setiawan.
Namun, Setiawan mengatakan pihaknya akan tetap memantau perkembangan ketinggian air di Bendung Katulampa yang akan berdampak terhadap aliran air di sekitar Kalibata. "Saat ini di jembatan sudah surut sekitar 3 meter lebih dan warga mulai bersih-bersih rumah, tetapi kami terus memantau debit air di Katulampa," katanya.
Setiawan mengatakan perjalanan air dari Katulampa ke Jakarta memakan waktu 11 jam, sehingga jika debit air yang saat ini berada di ketinggian 70 sentimeter semakin bertambah.
Sementara itu ketinggian air banjir di Pluit, Penjaringan, Jakarta Utara, mulai berangsur surut hingga mencapai 30 sentimeter seiring intensitas curah hujan di DKI Jakarta yang menurun. Namun BNPB mengimbau agar warga tidak lengah dan tetap waspada karena BMKG memprediksi hujan deras akan tetap turun sepekan ke depan dan potensi banjir besar masih ada.
Hasil pantauan BNPB di beberapa sungai di Jakarta pada Senin siang sekitar pukul 14.00 WIB, di pintu air Angke Hulu 110 cm (siaga IV), Pesanggrahan 80 cm (siaga IV), Krukut Hulu 70 cm (siaga IV), Katulampa 50 cm (siaga IV), Depok 150 cm (siaga IV), Manggarai 740 cm (siaga IV), Cipinang Hulu 80 cm (siaga IV), Sunter Hulu 50 cm (siaga IV), Karet 430 cm (siaga IV), Pulogadung 365 cm (siaga IV), dan Pasar Ikan 173 cm (siaga III).