REPUBLIKA.CO.ID, PARIS -- Amerika Serikat dilaporkan mulai mengangkut tentara Prancis dan peralatan ke Mali sebagai bagian dari bantuan logistiknya kepada pasukan Prancis yang memerangi gerilyawan di Mali utara.
"Kami telah mulai mengangkut personel militer Prancis dan peralatan dengan pesawat-pesawat ke Bamako dari Istres," kata Benjamin Benson, juru bicara Komando Afrika AS (AFRICOM) seperti dikutip Reuters Selasa (22/1).
Seorang awak kamera Reuters Selasa melihat satu pesawat militer berbendera AS lepas landas dari pangkalan udara Istres di Perancis selatan. Benson mengatakan penerbangan-penerbangan AS telah dimulai Senin, tetapi menolak merinci mengenai jumlah pesawat yang digunakan.
"Kami telah melakukan dua penerbangan hari ini. Satu penerbangan pagi hari dan satu lagi setelah itu. Kami akan terus melakukan operasi-operasi selama dua hari ke depan seperti yang diperlukan untuk memenuhi kebutuhan-kebutuhan Prancis bagi pengiriman peralatan itu," katanya.
Juru bicara Angkatan Bersenjata Prancis Thierry Burkhard Senin mengatakan Inggris, Belgia, Kanada dan Denmark siap mengangkut peralatan Prancis.
Benson mengatakan AS juga bekerja sama dengan Prancis menganai masalah-masalah intelijen, tetapi menolak mengatakan apakah pesawat-pesawat tanpa awak juga digunakan.
Paris melakukan operasi militer terhadap para petempur di Mali atas permintaan pemerintah Mali, di tengah-tengah kekhawatiran negara gurun yang luas itu dapat menjadi pangkalan bagi serangan internasional.