Ahad 27 Jan 2013 01:42 WIB

Kawanan Gajah 'Serbu' dan Rusak Perkebunan di Aceh Jaya

Gajah (Ilustrasi)
Foto: AP/Anupam Nath
Gajah (Ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, BANDA ACEH -- Kawanan gajah (Elephas maximus) turun ke perkampungan mencari makan dengan cara merusak puluhan hektare tanaman padi dan palawija milik warga di Kabupaten Aceh Jaya, Provinsi Aceh.

Kepala pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Aceh Jaya Amrin Sayuna di Meulaboh Sabtu mengatakan, binatang berbelalai panjang itu merusak tanaman warga di Gampong (desa) Curek, Kecamatan Krung Sabe, sejak Jumat (25/1) malam.

Disebutkan, turunnya kawanan gajah di desa itu mengakibatkan warga ketakutan dan terpaksa mengungsi ke desa lain yang lebih aman. "Daerah itu memang desa lama yang berhampiran dengan kawasan hutan, dan benar kawanan gajah sering turun kepemukiman warga untuk mencari makanan," katanya.

Menurut Amrin, konflik gajah dengan warga di kabupaten pemekaran dengan Aceh Barat 2002 itu sudah berlangsung lama, karena keberadaan satwa berbadan besar tersebut paling banyak di kawasan pedalaman Aceh Jaya.

Kata dia, setiap malam kawanan gajah turun kepemukiman warga setempat, namun hal itu sudah biasa karena masyarakat pedalaman Aceh Jaya sudah bersahabat dekat dengan hewan dilindungi tersebut.

Menurut dia, apabila seketika kawanan gajah mengamuk itu disebabkan oleh warga ada yang mengusik keberadaan gajah itu baik dengan mengusirnya secara tidak ramah ataupun merusak habitat mereka.

"Yang pastinya kalau gajah itu tidak diganggu warga, diapun tidak jahat, kita sangat berharap warga yang mengusirnya dari pemukiman tidak dengan cara kasar," imbuhnya.

Sementara itu informasi diperoleh dari warga Curek, Aceh Jaya, akibat amukan kawanan gajah tersebut tiga unit rumah dirusak dan puluhan kepala keluarga mengungsi.

Terkait hal itu sebut Amrin, pihaknya belum menerima laporan pengungsian dan akan turun ke lokasi untuk memastikan, karena memang dalam sepekan ini kawanan gajah menyerbu kawasan Keunareuh, Kecamatan Setia Bakti kemudian bersambung ke Curek.

Kata dia, bila memang kawanan gajah tersebut masih menetap dipemukiman warga maka BPBD mengharapkan Badan Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) untuk dapat turun menghalau gajah kembali ke habitatnya.

"Hari Senin (28/1) kita akan turun ke pedalaman itu untuk melihat kerusakan dan mengajak pihak lain untuk ikut menghalau gajah agar kembali ke habitatnya," katanya menambahkan.

sumber : Antara
Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement