Rabu 30 Jan 2013 15:15 WIB

GMF Targetkan Pendapatan 315 Juta Dolar AS

Rep: Friska Yolandha/ Red: Nidia Zuraya
GMF
GMF

REPUBLIKA.CO.ID,  JAKARTA -- PT GMF Aero Asia menargetkan pendapatan pada 2014 senilai 315 juta dolar AS. Tahun ini anak usaha PT Garuda Indonesia Tbk ini menargetkan pendapatan senilai 260 juta dolar.

Peningkatan pendapatan di 2014 ini sejalan dengan selesainya pembangunan hanggar 4 milik perseroan. Ditargetkan hanggar seluas 64 ribu meterpersegi tersebut selesai dan mulai beroperasi pada 2014.

Direktur Utama PT GMF Aero Asia Richard Budihadianto mengungkapkan pembangunan hanggar 4 dilakukan karena tingginya kebutuhan perawatan pesawat di Indonesia. Hal ini juga dilakukan seiring pesatnya pertumbuhan Garuda Indonesia.

"Perawatan pesawat yang dilakukan di domestik baru sekitar 30 persen," ujar Richard usai melakukan //ground breaking// hanggar 4 di Bandara Soekarno-Hatta, Rabu (30/1).

Pangsa pasar perawatan pesawat di Indonesia mencapai 850 juta dolar AS. Sedangkan perawatan yang dilakukan baru 30 persen. Untuk mengalihkan 70 persen bisnis perawatan pesawat yang masih berada di luar negeri tersebut, perseroan berupaya melakukan ekspansi dengan peningkatan kapasitas perawatan.

Hanggar 4 nantinya dapat menampung 16 pesawat dalam satu waktu. Hanggar ini diprioritaskan untuk pesawat-pesawat kecil, sesuai dengan pertumbuhan saat ini. Dengan penambahan kapasitas ini diharapkan porsi perawatan pesawat yang dilakukan di Indonesia bisa meningkat menjadi 40 persen.

Selain memperluas kapasitas hanggar, GMF juga melakukan penandatanganan kerja sama dengan B/E Aerospace terkait perawatan dan perbaikan //seat// pesawat. Melalui kerja sama ini GMF akan mengerjakan perawatan dan perbaikan berbagai jenis //seat// pesawat buatan B/E Aerospace. Pengembangan perbaikan ini juga termasuk pengembangan perbaikan galeri //insert// dan //cabin part//.

Untuk mendukung peran GMF memperoleh status Approved Service Center (ASC), B/E Aerospace akan memberi dukungan suku cadang melalui integrated materials management (IMM). Perseroan asal Amerika Serikat itu juga memberi dukungan berupa /manufacturing cabin part// sehingga kursi pesawat komersial buatan B/E Aerospace bisa diproduksi di Indonesia.

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement