Selasa 05 Feb 2013 01:18 WIB

Pengamat: Jero Wacik Hanya Pion SBY

Rep: Muhammad Akbar Wijaya/ Red: Karta Raharja Ucu
Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Jero Wacik
Foto: Republika/Wihdan Hidayat
Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Jero Wacik

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Desas-desus keretakan hubungan antara Ketua Dewan Pembina Partai Demokrat, Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) dengan Ketua Umum Partai Demokrat, Anas Urbaningrum kembali menghangat.

Pemicunya pernyataan Sekretaris Dewan Pembina Partai Demokrat, Jero Wacik yang meminta Anas legowo melepaskan jabatan Ketua Umum Partai Demokrat.

Sebagai tokoh yang menempati posisi strategis di tubuh Demokrat, pernyataan Jero dianggap mewakili suara hati sang Ketua Dewan Pembina.

“Pak Jero selalu soft mengeluarkan pernyataan. Ketika ada pernyataan agresif soal Anas pasti ada elite lain yang mendorongnya,” kata pengamat politik Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta, Gungun Heryanto ketika dihubungi ROL, Senin (4/2).

Pertanyaannya siapa 'elite lain' yang disebut Gungun ada di balik pernyataan agresif Jero. Mengacu pada teori politik group think (pikiran kelompok), kata Gungun, pihak yang paling mungkin menjadi 'elite lain' dari pernyataan Jero adalah SBY.

Dalam teori group think dijelaskan tindakan aktor politik dipengaruhi pemikiran elite politik utama dalam suatu kelompok. Singkatnya, jika Jero adalah sekretaris dewan pembina, maka pernyataan Jero merepresentasikan pernyataan SBY selaku ketua dewan Pembina.

“Meski yang bicara pion itu merepresentasikan pimpinannya,” ujar Gungun.

Menurut Gungun, SBY menggunakan mulut Jero untuk menghindari konflik langsung dan terbuka dengan Anas. Hal ini karena menurut Gungun SBY sadar Anas masih memiliki pengaruh kuat di internal pengurus DPP dan DPD Partai Demokrat.

“Kata kuncinya adalah SBY. Kalau SBY mau berhadapan dengan Anas akan semakin memungkinkan gerakan anti-Anas mendapat ruang,” ujar Gungun.

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement