REPUBLIKA.CO.ID, PALEMBANG -- Gubernur Sumatera Selatan, Alex Noerdin, membantah keputusannya yang melarang truk angkutan batu bara melewati jalan umum sebagai upayanya mencari dukungan dalam Pilkada mendatang.
Kabar itu, lanjutnya, adalah fitnah dan ia sangat gerah dengan kabar tersebut.
“Setiap hari saya menjadi korban fitnah. Keputusan Gubernur Sumsel melarang angkutan batu bara melewati jalan umum dikatakan mereka sebagai usaha menarik simpati masyarakat menjelang pemilihan Gubernur Sumsel,” kata Alex Noerdin saat bersilahturahmi dengan tokoh masyarakat Kota Prabumulih, Rabu (13/2).
Alex Noerdin mengaku sangat sedih dengan fitnah tersebut.
“Larangan angkutan batu bara melewati jalan umum sejak 1 Januari 2013 bukan karena menjelang pilkada biar dipilih lagi. Saya tegaskan itu tidak benar!,” tegas mantan Bupati Musi Banyuasin (Muba) ini.
Alex yang sebelumnya bertarung di Pilkada Jakarta menyatakan keputusannya itu tidak akan dicabut, walaupun ribuan truk-truk batu bara akan kembali mengepung kantor Gubernur Sumsel seperti yang terjadi pada pertengahan Januari kemarin.
"Demo ribuan truk yang mengepung kantor gubernur dan kami diancam kantor gubernur akan dibakar, saya tetap tidak akan mengubah keputusan saya. Silahkan demo jangan anarkis,” kata Alex Noerdin.
Akibat aksi unjuk rasa sopir truk angkutan batu bara tersebut, satu ruas jalan Kapten A Rivai ditutup dan menimbulkan kemacetan pada jalan-jalan utama di Palembang.