Jumat 22 Feb 2013 21:43 WIB

'Penyakit' Patronase Masih Jangkiti Partai

Rep: dyah ratna meta novi/ Red: Ajeng Ritzki Pitakasari
Parpol/ilustrasi
Foto: antara
Parpol/ilustrasi

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA--Pengamat Politik dari Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) R Siti  Zuhro mengatakan, peran patron dalam partai saat ini masih sangat kuat bahkan memiliki posisi luar biasa. Kondisi itu membuat partai tidak profesional.

Ironisnya 'penyakit' ini, ujar Siti, banyak menjangkiti parpol, seperti Presiden  Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) yang menjadi patron di Demokrat, Megawati di PDIP, Prabowo di Gerindra, dan Wiranto di Hanura. “Patronase ini membuat partai sangat tergantung dengan patronnya,” katanya di Media Center KPU, Jumat, (22/2).

Partai, ujar Siti, sangat disayangkan kalau hanya tergantung pada satu patron saja. Padahal patron itu hanya manusia biasa yang bisa salah. Nasib partai menjadi tidak jelas jika hanya tergantung pada satu patron saja dan membuat demokrasi tidak berjalan dengan baik.

Sebagai contoh, kata  Siti, saat terjadi gonjang ganjing di Demokrat, SBY langsung turun tangan mengambil alih majelis tinggi seolah-olah negara dalam keadaan darurat. Sikap seperti ini, ujarnya, adalah bentuk gamblang patronase kental yang cenderung tidak demokratis.

 

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini

Apa yang paling menarik bagi Anda tentang Singapura?

1 of 7
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement