REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA--Pengamat Politik dari Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) R Siti Zuhro mengatakan, peran patron dalam partai saat ini masih sangat kuat bahkan memiliki posisi luar biasa. Kondisi itu membuat partai tidak profesional.
Ironisnya 'penyakit' ini, ujar Siti, banyak menjangkiti parpol, seperti Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) yang menjadi patron di Demokrat, Megawati di PDIP, Prabowo di Gerindra, dan Wiranto di Hanura. “Patronase ini membuat partai sangat tergantung dengan patronnya,” katanya di Media Center KPU, Jumat, (22/2).
Partai, ujar Siti, sangat disayangkan kalau hanya tergantung pada satu patron saja. Padahal patron itu hanya manusia biasa yang bisa salah. Nasib partai menjadi tidak jelas jika hanya tergantung pada satu patron saja dan membuat demokrasi tidak berjalan dengan baik.
Sebagai contoh, kata Siti, saat terjadi gonjang ganjing di Demokrat, SBY langsung turun tangan mengambil alih majelis tinggi seolah-olah negara dalam keadaan darurat. Sikap seperti ini, ujarnya, adalah bentuk gamblang patronase kental yang cenderung tidak demokratis.