Sabtu 09 Mar 2013 01:00 WIB

Hikayat Catur, dari Raja Hingga Rakyat (II)

Rep: Ani Nursalikah/ Red: M Irwan Ariefyanto
catur
catur

REPUBLIKA.CO.ID,Permainan populer Permainan catur sangat populer di masyarakat. Begitu juga di kalangan bangsawan, terutama khalifah Abbasiyah sangat menyenanginya.

Mereka yang sangat mahir bermain catur di masa itu adalah al-Suli, al-Razi, al-Aadani, dan Ibnu al-Nadim. Jangan lupakan grand- master asal Rusia, Yuri Averbak. Banyak orang yang berpikir permainan ini adalah permainan baru, padahal sudah ada sejak ribuan tahun lalu. Al-Suli menulis banyak catatan mengenai aturan dan strategi bermain. Catatannya pun tersebar di seluruh negeri Muslim.

Sebuah buku berjudul Book of the Examples of Warfare in the game of Chess yang ditulis pada 1370 untuk pertama kali memperkenalkan permainan catur yang disebut "Kepala Biara Buta dan Biarawatinya". Seorang musisi dan pelopor Ziryab membawa catur ke Andalusia pada abad ke-9. Kata skakmat berasal dari Persia shahmat yang berarti "raja telah kalah".

Dari Andalusia, permainan menyebar di tengah-tengah kaum Kristen Spanyol dan Mozarab hingga mencapai bagian utara dan selatan Spanyol. Catatan Eropa pertama yang menyebut soal catur ditemukan pada 1058. Ketika itu, Countess Ermessind dari Barcelona menghadiahkan bidak catur kristal agar diletakkan di Gereja St Giles di Nimes.

Beberapa tahun kemudian, Kardinal Damianni dari Ostia menulis kepada Paus Gregory VII untuk melarang permainan yang disebutnya kafir itu agar tidak menyebar di kalangan pendeta. Ia melarangnya karena catur dibawa oleh Muslim.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement