REPUBLIKA.CO.ID, PALU -- Lokasi bentrok antarwarga di perbatasan Desa Tangiso dengan Kelurahan Pengawu, Kota Palu, Sabtu pagi, kondusif dengan arus kendaraan lancar setelah tawuran mereka pada Jumat (8/3).
Masyarakat juga beraktivitas normal, seperti berjualan di pinggir jalan, bersekolah, atau melakukan kegiatan harian mereka lainnya.
Sehari sebelumnya, aktivitas masyarakat itu sempat terganggu akibat bentrok antarwarga di Jalan Padajankaya yang merupakan jalur utama di daerah itu untuk menuju pusat Kota Palu.
Kepala Polres Palu AKBP Trisno Rahmadi mengimbau warga tetap menjaga ketentraman di daerah setempat bersama aparat keamanan. "Kami sebagai polisi hanya bertugas menjaga keamanan, tidak ada kepentingan lain," katanya.
Dia juga meminta warga untuk tidak mudah terpancing emosi atau gampang terprovokasi oleh isu yang bisa memperkeruh suasana. Bentrokan antarwarga sejak pukul 07.00 Wita di Jalan Padajankaya itu mengakibatkan arus lalu lintas terganggu.
Pengguna berbagai kendaraan terpaksa mencari jalan lain yang lebih aman.
Bentrok tersebut menyebabkan satu rumah terkena lemparan batu dan menyebabkan kaca jendela pecah. Dua jurnalis yang meliput kejadian itu juga terkena lemparan batu.
Ia mengaku akan bertindak tegas terhadap pelaku bentrok yang meresahkan warga itu. "Kalau tidak mau diamankan maka kami sikat. Yang kami sikat adalah perbuatannya, bukan orangnya," katanya.
Bentrok antarwarga tersebut sebenarnya telah terjadi beberapa kali, dengan penyebabnya diduga dendam lama dari rebutan lahan parkir konser musik di sekitar daerah mereka beberapa waktu lalu.