REPUBLIKA.CO.ID, KABUL--Gerilyawan Taliban Afghanistan dan Amerika Serikat melakukan perundingan di Qatar. Keterangan itu disampaikan Presiden Afghanistan Hamid Karzai pada Ahad (10/3).
Taliban menangguhkan perundingan setahun lalu setelah menuduh pernyataan AS tidak tegas, tidak menentu dan samar-samar.
Pemerintah AS mengatakan tetap menginginkan rujuk politik yang melibatkan perundingan dengan Taliban, tetapi kemajuan memerlukan kesepakatan antara pemerintah Afghanistan dan gerilyawan.
Para pemimpin senior Taliban dan AS terlibat perundingan di negara Teluk Persia itu selama beberapa hari, kata Karzai dalam satu pertemuan untuk memperingati Hari Wanita Internasional.
Sementara, juru bicara Taliban di Afghanistan, Zabihullah Mujahid, membantah perundingan-perundingan dengan AS telah dimulai dan mengatakan tidak ada kemajuan dicapai sejak perundingan itu dihentikan. "Taliban membantah keras pernyataan Karzai itu." katanya.
Para pejabat AS tidak dapat segera dihubungi untuk diminta komentar mereka. Pemerintah telah didesak keras untuk membawa Taliban ke meja perundingan sebelum sebagian besar pasukan tempur NATO yang dipimpin AS ditarik akhir tahun 2014.