Kamis 21 Mar 2013 21:27 WIB

Sleman Masih Mengkaji Perbup Soal Alat Peraga Parpol 2014

Rep: Andi Ikhbal/ Red: Djibril Muhammad
Sejumlah Ketua umum Partai berfoto bersama dengan membawa no urut usai Pengundian nomor urut parpol peserta Pemilu 2014 di Kantor KPU, Jakarta, Senin (14/1).
Foto: Republika/Yasin Habibi
Sejumlah Ketua umum Partai berfoto bersama dengan membawa no urut usai Pengundian nomor urut parpol peserta Pemilu 2014 di Kantor KPU, Jakarta, Senin (14/1).

REPUBLIKA.CO.ID, SLEMAN -- Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Sleman tengah berupaya mengkaji peraturan bupati (Perbup) tentang pemasangan alat peraga partai politik menjelang pemilu 2014. Sebab, perubahan aturan per lima tahun dinilai menjadi suatu hal yang kompleks.

Bupati Sleman, Sri Purnomo mengatakan, pihaknya tidak bisa sembarangan dalam menetapkan perbup. Meski aturan sebelumnya bisa menjadi acuan, namun tetap perlu dilakukan evaluasi terhadap perubahan kebijakan tersebut.

"Sampai sekarang, kami masih menunggu masukan dari berbagai pihak guna menyempurnakan aturan itu," kata Sri pada Republika saat ditemui di ruangannya, Sleman, Kamis (21/3).

Karena itu, dia meminta agar pihak partai politik bisa lebih paham akan persiapan yang tengah dilakukan Pemkab Sleman. Selain itu, dia menilai, masih ada waktu yang cukup panjang untuk mensosialisasikan diri, sehingga tidak perlu terburu-buru dalam melakukan kampanye.

Sekertaris Daerah (Sekda) Kabupaten Sleman, Sunartono menambahkan, beberapa hal yang dikaji antara lain dalam hal pemasangan antribut, lokasi, tempat pemasangan dan sanksi. Karena itu, tidak bisa sembarangan hanya mengacu pada aturan tahun sebelumnya. "Kami belum bisa mempublikasikannya," ujarnya.

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَمَا تَفَرَّقُوْٓا اِلَّا مِنْۢ بَعْدِ مَا جَاۤءَهُمُ الْعِلْمُ بَغْيًاۢ بَيْنَهُمْۗ وَلَوْلَا كَلِمَةٌ سَبَقَتْ مِنْ رَّبِّكَ اِلٰٓى اَجَلٍ مُّسَمًّى لَّقُضِيَ بَيْنَهُمْۗ وَاِنَّ الَّذِيْنَ اُوْرِثُوا الْكِتٰبَ مِنْۢ بَعْدِهِمْ لَفِيْ شَكٍّ مِّنْهُ مُرِيْبٍ
Dan mereka (Ahli Kitab) tidak berpecah belah kecuali setelah datang kepada mereka ilmu (kebenaran yang disampaikan oleh para nabi) karena kedengkian antara sesama mereka. Jika tidaklah karena suatu ketetapan yang telah ada dahulunya dari Tuhanmu (untuk menangguhkan azab) sampai batas waktu yang ditentukan, pastilah hukuman bagi mereka telah dilaksanakan. Dan sesungguhnya orang-orang yang mewarisi Kitab (Taurat dan Injil) setelah mereka (pada zaman Muhammad), benar-benar berada dalam keraguan yang mendalam tentang Kitab (Al-Qur'an) itu.

(QS. Asy-Syura ayat 14)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement