REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pengamat politik Indobarometer, M Qodari berpendapat Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) ingin masyarakat luas menyadari legitimasi kekuasaan yang dimilikinya.
Keinginan itu misalnya ditunjukan SBY dengan mengundang sejumlah tokoh nasional yang terkenal kritis kepadanya.
"SBY ingin mencari dukungan kekuasaan," kata Qodari ketika dihubungi Republika Online, Ahad (24/3).
Qodari menyatakan keinginan SBY mendapat legitimasi kekuasaan tak lepas dari isu demonstrasi besar-besaran yang kabarnya bakal terjadi 25 Maret besok.
Menurutnya, SBY ingin para tokoh yang dia undang melindunginya dari demonstrasi yang mengarah pada hal-hal yang dapat menghilangkan legitimasi kekuasaannya. "SBY ingin mencari perlindungan," ujarnya.
Qodari mengatakan, SBY mestinya tidak usah panik dengan informasi yang menyebut bakal ada demonstrasi besar-besaran menggulingkan kekuasaannya.
Pasalnya sampai saat ini tidak ada satupun determinan yang bisa digunakan untuk menjatuhkan SBY sebagai presiden. "SBY tak perlu khawatir," katanya.
Qodari memperkirakan demonstrasi 25 Maret beso tidak akan semenakutkan yang dibayangkan SBY. Hal ini karena menurutnya tak ada isu bersama yang bisa menggerakan berbagai kelompok masyarakat turun ke jalan berunjuk rasa. Lain cerita kalau misalnya pemerintah menaikan harga BBM.
"Saya saja baru tahu akan ada demo besar-besaran besok dari media," ujarnya.