REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Anggota Komisi I DPR, Susaningtyas Kertopati mengapresiasi keberanian tim investigasi bentukan KSAD Jenderal Pramono Edhie Wibowo yang mengungkap pelaku penyerangan Lapas Kelas IIB Cebongan, Sleman.
Meski tentu perbuatan 11 prajurit Grup 2 Kopassus Kandang Menjangan, salah dan melanggar HAM, tapi kejujuran mereka yang terbuka layak diacungi jempol. "Membunuh dengan mengatasnamakan esprit de corps, tapi kejujuran mereka kita harus apresiasi," katanya di Jakarta, Kamis (4/4).
Sehingga, sambungnya, tim investigasi tidak perlu terlalu lama bekerja, karena jiwa korsa prajurit yang berani menanggung risiko tinggi atas perbuatannya.
Menurut politikus Partai Hanura itu, TNI AD telah memberi keteladanan yang baik dan gentleman. "Semoga ini adalah kebenaran yang hakiki dan jujur-sejujurnya," kata Nuning.
Wakil Komandan Pusat Polisi Militer (Wadanpuspom) Angkatan Darat yang menjabat ketua tim investigasi TNI AD, Brigjen Unggul K Yudhoyono mengatakan, selama enam hari bekerja, tim investigasi telah melaksanakan penyelidikan ke berbagai tempat, seperti Lapas Cebongan, Korem Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY), dan Markas Grup 2 Kopassus Karang Menjangan.
Tim investigasi, kata dia, sekurangnya memeriksa 25 orang. "Dilandasi kejujuran dan rasa bertanggungjawab terhadap serangan ke Lapas Cebongan, diakui melibatkan 11 orang dari Grup 2 Kopassus Karang Menjangan," katanya saat konferensi pers di Media Center AD, Kamis (4/4).