REPUBLIKA.CO.ID, SEMARANG -- Anggota Komisi I DPR, RI Tjahjo Kumolo memandang perlu penataan kembali pola pembinaan disiplin mental pasukan elite, menyusul dijadikannnya sebelas oknum Kopassus sebagai tersangka kasus penyerangan LP Cebongan Sleman yang menewaskan empat tahanan.
"Pola pembinaan disiplin mental pasukan elite perlu ditata kembali, setidaknya masalah menahan emosional pribadi. Ada sebuah doktrin 'Taklukan dirimu sendiri terlebih dahulu sebelum menaklukkan orang lain', saya kira perlu jadi pertimbangan utama kita semuanya," kata Tjahjo ketika dihubungi Antara dari Semarang, Jumat (5/4) pagi.
Sebelumnya, pria kelahiran Solo ini menyatakan tidak masuk akal satuan Komando Pasukan Khusus (Kopassus) Kartosuro menyerbu sebuah lembaga pemasyarakatan, apalagi motifnya balas dendam korps.
Namun, setelah Mabes TNI AD mengumumkan hasil Tim Investigasi TNI AD (Tim Sembilan) terkait dengan kasus tersebut, Tjahjo mengaku terkejut atas dugaan keterlibatan 11 oknum Grup II Kopassus Kartosuro dalam penyerangan ke LP Cebongan, 23 Maret lalu.
"Cukup terkejut saya mendengar hasil investigasi cepat TNI AD yang menyatakan bahwa oknum Kopassus terlibat penyerangan LP Cebongan Sleman," katanya.
Tjahjo melanjutkan, "Saya yang awalnya meyakinkan diri saya menyatakan terbuka di opini media sangatlah kecil kemungkian oknum Kopassus terlibat bertindak segegabah itu, ternyata saya salah menilai."
Awalnya, Tjahjo membela korps elite itu karena ia menilai sangat tidaklah mungkin Kopassus sebagai pasukan elite TNI yang tugas utamanya membela bangsa dan negara, ternyata ada oknum Kopassus yang belum mampu menahan emosional sebagai manusia terlatih untuk balas dendam.
"Sebagai manusia biasa, mungkin dapat dipahami untuk bela teman dan bela korps. Namun, kita berharap pasukan elite itu mampu menahan emosi diri untuk tidak melakukan hal-hal yang menimbulkan nama korps TNI tercoreng," kata alumnus Fakultas Hukum Universitas Diponegoro (Undip) Semarang itu.
Di sisi lain, Sekretaris Jenderal DPP PDI Perjuangan Tjahjo Kumolo memberi apreasiasi atas langkah cepat TNI AD dalam melakukan investigasi, kemudian secara kesatria mengumumkan pelaku penyerangan LP Cebongan itu. Karenaya, ia menekankan kembali perlunya penataan ulang pola pembinaan disiplin mental pasukan elite agar menjadikan mereka sebagai manusia yang terlatih secara profesional untuk membela keutuhan wilayah kedaulatan NKRI.