REPUBLIKA.CO.ID, SEOUL -- Seorang pejabat tinggi keamanan Korea Selatan meyakini Korea Utara akan melakukan uji coba rudalnya pekan ini.
Kepala penasehat keamanan Presiden Park Geun-Hye, Kim Jang-Soo, mengatakan uji coba peluncuran rudal yang bisa disebut provokasi baru Utara ini akan berlangsung sebelum atau sesudah Rabu (10/4) pekan depan. Momen ini bersesuasian dengan desakan Korea Utara kepada para diplomat asing untuk meninggalkan Pyongyang.
Korea Utara yang berang oleh sanksi PBB menyusul uji coba rudal nuklirnya dan oleh latihan gabungan AS - Korea Selatan, telah berulangkali menyampaikan ancaman perang nuklir dalam beberapa pekan terakhir.
Negeri ini juga telah memasang dua peluru kendali jarak menengahnya ke peluncur-peluncur mobile dan menyembunyikannya di fasilitas bawah tanah di pantai timur negeri itu. Ini meningkatkan kekhawatiran bahwa Utara bersiap melakukan peluncuran provokatif.
"Tak ada tanda-tanda akan ada perang skala penuh untuk saat ini, namun Korea Utara (merasa) mesti bersiap menghadapi penghancuran jika perang pecah," kata Kim, Ahad (7/4).
Tujuan dari ancaman-ancaman Utara itu adalah memaksa Selatan dan Amerika Serikat berhitung dengan segala konsekuensinya.