Ahad 14 Apr 2013 11:19 WIB

Penyebab Jatuhnya Lion Air Masih Diselidiki

Rep: Gilang Akbar Prambadi/ Red: Djibril Muhammad
 Sejumlah petugas gabungan melakukan evakuasi barang dan penumpang pesawat Lion Air rute Bandung-Denpasar yang tergelincir ke laut setelah berusaha mendarat di Bandara Ngurah Rai, Denpasar, Bali, Sabtu (13/4).
Foto: ANTARA/HO-BASARNAS
Sejumlah petugas gabungan melakukan evakuasi barang dan penumpang pesawat Lion Air rute Bandung-Denpasar yang tergelincir ke laut setelah berusaha mendarat di Bandara Ngurah Rai, Denpasar, Bali, Sabtu (13/4).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA — Penyelidikan masih dilakukan terhadap insiden mendaratnya sebuah pesawat Lion Air di tepi laut Bali tak jauh dari Bandara Ngurah Rai.

Hingga saaat ini, Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT) masih melakukan olah kejadian di lokasi jatuhnya pesawat. Bersama dengan Kementerian Perhubungan (Kemenhub) pemeriksaan terus dilakukan.

 

"Komisi V DPR RI juga datang untuk melakukan pengecekan, ini sedang kami dampingi," ujar juru bicara Kemenhub, Bambang Ervan ketika dihubungi Republika, Ahad (14/4).

 

Dirinya mengatakan, sejauh ini belum ada simpulan penyebab jatuhnya pesawar tersebut hingga terbelah di bagian belakangnya. Dia mengatakan, semua kesimpulan harus menunggu hasil analisa dari tim KNKT.

 

Bambang berujar, hak mutlak dari pemeriksaan terhadap penyelidikan pesawat yang jatuh di Indonesia hanya berada di komite independen tersebut. Menurut dia, meskipun KNKT bertanggung jawab langsung kepada Kemenhub, namun pihaknya tak dapat turut campur dalam pemeriksaan.

 

"Nanti akan KNKT publikasikan soal sebab musababnya. Tentunya semua pemeriksaan oleh KNKT harus mengikuti prosedur dunia, agar hasilnya dinggap valid, sehingga kami tak berhak ikut turun tangan di dalamnya," kata dia.

 

Sementara saat dihubungi terpisah, Direktur Umum Lion Air, Edward Sirait mengatakan, kemungkinan armada maskapai tersebut tak sanggup mencapai Bandara sebelum akhirnya mendarat di laut. "Mungkin gagal (mencapai landas pacu) dan jatuh ke laut," ujar dia singkat Ahad.

 

Edward pun enggan menyimpulkan lebhi jauh dari kemungkinan penyebab terjatuhnya pesawat berjenis Boeing 737-900 ER itu. Senada dengan Bambang, Edward berujar biang dari jatuhnya armada yang memiliki kapasitas angkut hingga 175 penumpang ini baru secara sah diketahui dari pemeriksaan KNKT.

 

Sebelumnya, pada Sabtu (13/4) sore waktu setempat armada Lion Air yang membawa 101 penumpang dan tujuh awak pesawat  ini mendarat di tapi laut tak jauh dari Bandara Ngurah Rai. Tak ada korban jiwa dalam insiden ini, namun sedikitnya 45 penumpang luka-luka ringan dan harus dilarikan ke rumah sakit. Sampai saat ini, belum jelas penyebab dari jatuhnya pesawat yang terbang dari Bandung menuju Bali tersebut.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement