REPUBLIKA.CO.ID, BEKASI -- Ratusan peserta Ujian Nasional tingkat SMA/SMK di Kota Bekasi, Jawa Barat, Senin (15/4), terpaksa mengerjakan soal Ujian Nasional (UN) tanpa lembar jawaban.
Kepala Bidang Pendidikan Menengah Dinas Pendidikan Kota Bekasi, Dedi Junaedi, menemukan fakta tersebut saat memantau pelaksanaan UN di SMKN 1 Kota Bekasi, Bekasi Barat. Kondisi tersebut dialami ratusan peserta UN di SMKN 1, SMKN 2, dan SMK Binamandiri.
Dia menjelaskan persoalan itu terjadi lantaran adanya perbedaan lembar jawaban dan soal yang diterima sebagian peserta UN dari pihak percetakan.
"Pada lembar soal tertulis Bahasa Indonesia, tapi pada lembar jawabannya tertulis Bahasa Inggris. Ada ketidaksamaan pada paketnya," ujarnya.
Kasus demikian diduga kuat juga terjadi di sejumlah sekolah penyelenggara UN lainnya di wilayah setempat. "Kami masih mendata sekolah mana saja yang mengalami hal serupa," ujar dia lagi.
Dia menyatakan, lembar jawaban tersebut tidak dapat digunakan untuk soal Bahasa Indonesia. Hal tersebut mengingat setiap lembar jawaban mempunyai kode khusus yang telah disesuaikan dengan soal.
Solusinya, kata Dedi, siswa tersebut diarahkan untuk mengisi jawaban pada lembar soal dan selanjutnya akan dipindahkan ke lembar jawaban oleh tim pemindai di Universitas Pendidikan Indonesia (UPI) Bandung. "Persoalan ini adalah tanggung jwab tim pemindai," ujar dia pula.