REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Komisi Nasional (Komnas) Pendidikan menemukan masih banyak soal Ujian Nasional (UN) yang mengendap di percetakan PT Ghalia Indonesia Printing.
"Masih banyak soal UN SMA/SMK/SMA LB/MA untuk 11 provinsi yang belum terkirim dan mengendap di percetakan PT Ghalia Indonesia Printing saat kami pantau Rabu ini," kata Ketua Umum Komisi Nasional Pendidikan Dimas Deddy melalui saluran telepon.
Provinsi mana saja yang soal UN-nya belum didistribusikan, Deddy mengatakan, belum bisa memberikan kepastian yang jelas. Berdasarkan informasi yang diterima Komnas Pendidikan dari divisi legal PT Ghalia Indonesia Printing, Kamil, kemungkinan distribusi ke 11 propinsi tidak akan terpenuhi malam ini.
"Tadi kami sudah tanya pada percetakan PT Ghalia Indonesia Printing. Kami lihat langsung di gudang berdasarkan info dari bagian administrasi dalam gudang bahwa mereka tidak bisa menjamin apakah distribusi akan selesai malam ini karena proses percetakkan soal UN masih berjalan," kata Deddy.
Menurut Deddy, dari hasil pemantauan Rabu (17/4) hingga pukul 15.00 WIB, soal UN yang belum lengkap terkirim yakni Provinsi Kalimantan Selatan (Kalsel) sebanyak 27 pack, Provinsi Gorontalo 15 pack, Provinsi Bali, Provinsi NTB, dan Provinsi Sulawesi Selatan (Sulsel).
Deddy pun menyayangkan proses pengiriman soal UN yang dilakukan di PT Ghalia Indonesia Printing. "Untuk NTT misalnya selesai cetak langsung dipacking dan dikirim tanpa dicek dulu. Sehingga tidak tahu apakah soal dan LJK cukup atau tidak," ujar Deddy.
Deddy mengaku sudah mengkonfirmasi terkait temuan Komnas Pendidikan tersebut di PT Ghalia Indonesia Printing kepada Kemdikbud. Menurut Deddy berdasarkan informasi dari Wamendikbud Musliar Kasim, Kemdikbud akan langsung kordinasi dengan Kabalitbang tentang hal tersebut.