REPUBLIKA.CO.ID, MONTGOMERY--Dua bersaudara tersangka pengeboman Boston, Tamerlan Tsarnaev, 26 tahun, kini meninggal, dan Dzhokhar Tsarnaev, 19 tahun, dianggap telah mempermalukan keluarga. Pernyataan itu muncul dari sang paman pada Jumat (19/4).
"Tidak hanya kepada keluarga mereka tetapi juga seluruh etnisitas Chechnya," ujar Ruslan Tsarni, paman dari kedua tersangka, seperti dikutip Guardian, Jumat.
Berbicara kepada reporter di luar rumahnya, di Montgomery, Maryland, Ruslan menyeru kepada adik Tamerland, yang diyakini masih lepas, untuk menyerah kepada polisi.
"Saya katakan kepadamu Dzhokhar, bilakamu hidup, serahkan dirimu dan memintalah maaf kepada korban dan kepada mereka yang terluka,"
Ia menambahkan bahwa warga Chechnya adalah orang-orang yang cinta damail.
Ruslan menegaskan keluarganya pun sama menderitanya seperti korban pada pengeboman Senin. Ia juga meminta maaf kepada warga Boston dan Amerika Serikat.
"Bersama para keluarga yang menderita, kami pun juga menderita bersama mereka, bersama kedukaana mereka. Saya siap berlutut di depan mereka untuk meminta permaafan."