REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Rencana penyelenggaraan kontes Miss World 2013 menjadi perbincangan hangat di Tanah Air. Bahkan, sejumlah pihak termasuk Majelis Ulama Indonesia (MUI) menolak pelaksanaan kontes ratu sejagat itu. Lantas apa tanggapan stasiun televisi RCTI sebagai pelaksana Miss World 2013?
Ketika Republika berusaha mengklarifikasi, Sekretaris Perusahaan RCTI, Adjie S. Soeratmadjie menolak memberikan tanggapan. Bahkan beberapa kali dihubungi via telepon, ia mematikan kontak telepon tersebut.
Sebelumnya pihak panitia acara dari RCTI dan perwakilan Miss Indonesia, pada Kamis awal April lalu telah mendatangi Gubernur Jawa Barat untuk membahas rencana pelaksanaan puncak acara Miss World yang dilaksanakan di Sentul International Cenvention Center (SICC), Bogor, 28 September 2013 mendatang.
Dalam pertemuannya, Gubernur Jawa Barat, Ahmad Heryawan seperti memberi lampu hijau puncak pelaksanaan Miss World tersebut. "Mereka memberitahu akan melaksanakan acara ini ke pemerintah provinsi karena pelaksanaannya di Jabar," ujar pria yang akrab disapa Aher ini.
Aher pun menjanjikan bahwa pelaksanaan Miss World ini nantinya sangat jauh berbeda dengan ajang pamer aurat, seperti biasanya. Karena pada puncak acara dipastikan peserta kontes kecantikan ini tidak akan menggunakan bikini seperti biasanya dan akan tampil lebih sopan.
Bahkan, beberapa pernyataan Aher, ia menantang puncak acara Miss World nanti, wanita-wanita cantik dari beberapa negara di dunia tersebut dapat menggunakan kebaya. Sebagai salah satu ciri kebudayaan Indonesia.
"Saya menyarankan, bagaimana kalau menggunakan kebaya saja," kata Aher.