Sabtu 04 May 2013 11:22 WIB

Sulit Temukan Pemakaman untuk Jasad Pengebom Boston

Tamerlan Tsarnaev.
Foto: IST
Tamerlan Tsarnaev.

REPUBLIKA.CO.ID, BOSTON--Pemilik rumah duka di Massaschusetts saat ini sedang berjuang untuk mencari makam yang mau menerima jasad tersangka pengeboman Boston Marathon, Tamerlan Tsarnaev (26). Ia meninggal dalam tembak-menembak saat dikejar polisi yang akan menangkapnya.

Penembakan terjadi tiga hari setelah tersangka dari etnis Chechen bersama adiknya, Dzhokhar meledakkan bom di garis finis Boston Marathon pada 15 April. Insiden pengebomabn itu menyebabkan tiga korban meninggal dan 264 orang lainnya mengalami cedera.

Peter Stefan, pemilik rumah duka di Worcester, Massaschusetts mengatakan, ia akan mengembalikan masalah ini pada pemerintah untuk membantu apabila tidak berhasil mendapatkan tempat peristirahatan terakhir bagi Tsarnaev dalam waktu dekat.

"Setiap orang layak mendapatkan pemakaman, tidak peduli siapa pun dia," kata Stefan dalam wawancara telepon dengan Reuters, Jumat.

"Saya tidak bisa menemukan dan memilih."

Stefan mengaku mendapat banyak kecaman atas keputusannya menerima jasad Tsarnaev dan bersiap-siap menerima protes di depan tempat usahanya "The Graham, Putnam and Mahoney Funeral Parlors".

Istri Tamerlan, Katherine Russel menolak mengambil jasad suaminya dari kantor Pemeriksa Kesehatan Massaschusettes, dan meminta keluarga almarhum Tamerlan Tsarnaev untuk mengambil jasad tersebut serta memakamkannya.

Stefan mengatakan keluarga Tsarnaev menghubunginya karena ia biasa mengurus pemakaman bagi orang Muslim dan sudah dikenal di komunitas mereka.

Ia menyatakan mau menerima pengurusan jenazah Tsarnaev dan membandingkan upayanya dengan usaha para dokter yang merawat dan pengacara yang siap membela Dzhokhar, adiknya yang terluka dan ditangkap pada 19 April. Dzhokhar sekarang menjalani perawatan dan penahanan di penjara setempat.

sumber : Antara
BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement