Rabu 22 May 2013 20:55 WIB

Bus Ekonomi 'Nakal' Masuk Suramadu, Dishub Janji Tindak

Jembatan Suramadu
Foto: ANTARA
Jembatan Suramadu

REPUBLIKA.CO.ID, BANGKALAN--Muncul informasi mengenai bus ekonomi antarkota dalam provinsi yang melanggar trayek yakni melalui Jembatan Suramadu.

Dinas Perhubungan Komunikasi dan Informatika (Dishubkominfo) Pemkab Bangkalan, Jawa Timur, menegaskan akan menindak sopir bus ekonomi yang ketahuan melanggar trayek seperti itu.

Kasi Lalu Lintas Jalan Dishubkominfo Bangkalan, Arik Moein, Rabu  menyatakan menerima informasi itu dari masyarakat

"Padahal, seharusnya untuk bus AKDP kelas ekonomi melalui penyeberangan Kamal, Bangkalan, bukan melewati jembatan yang menghubungkan Pulau Madura itu. Kecuali bus patas," katanya menjelaskan.

Dishubkoninfo menyatakan, akan menindak tegas para sopir bus yang "nakal" tersebut.

Ia menuturkan Dishubkominfo sudah menghalau bus kelas ekonomi dari arah Madura yang hendak menuju Surabaya melintas di Jembatan Suramadu saat siang hari.

Bus-bus itu selanjutnya diarahkan melewati Pelabuhan Kamal, Bangkalan. Sebab, trayek yang sudah ditetapkan memang harus melewati Bangkalan, Kamal, Tanjung Perak, Surabaya.

Sehingga, sambung dia, jika ada bus kelas ekonomi yang melalui Jembatan Suramadu di malam hari, hal itu jelas melanggar trayek yang telah ditetapkan Dishubkominfo Provinsi Jawa Timur.

"Kami membangun pos pantai di tangkel itu salah satunya untuk mengawasi trayek," terang Arik Moein.

Ia menjelaskan, pihaknya tidak bisa menilang sopir bus "nakal" di jalan karena bukan kewenangannya. Oleh karenanya pihaknya akan berkoordinasi dengan petugas Polres Bangkalan terkait hal ini, sehingga jika ada sopir bus yang melanggar trayek bisa ditilang

.

Sesuai dengan kesepakatan bersama antara Dishubkominfo, perwakilan angkutan bus, bus kelas ekonomi bisa melalui Jembatan Suramadu di atas pukul 18:00 WIB.

Sebab saat sebagian kapal tidak beroperasi, karena pengguna jasa penyeberangan di malam hari juga cenderung berkurang.

sumber : Antara
Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement