REPUBLIKA.CO.ID, GORONTALO -- Dinas Pendidikan dan Olahraga (Dikpora) Provinsi Gorontalo, menilai naiknya tingkat kelulusan Ujian Nasional (UN) SMA/SMK sederajat di daerah itu, tidak ada hubungannya dengan kasus kebocoran soal beberapa waktu lalu.
"Walaupun sempat bocor, tapi upaya itu sia-sia karena banyaknya jenis soal yang dibuat oleh Kemendikbud. Saya yakin kasus ini tidak berpengaruh pada tingkat kelulusan tahun 2013," ungkap Kepala Dikpora Arfan Arsyad, Jumat (24/5).
Ia menilai, naiknya persentase kelulusan dari 98,5 persen tahun 2012, menjadi 99,87 persen tahun ini, disebabkan oleh semangat belajar para siswa.
"Memang ada pergeseran jadwal UN beberapa waktu lalu, tapi kami menilai hal itu justru membuat siswa terpacu untuk belajar lagi," tambahnya.
Sebelumnya, Polres Limboto menangkap empat orang yang terdiri satu kepala sekolah dan tiga guru di SMA Negeri I Biluhu, Kabupaten Gorontalo, karena membocorkan soal kepada para siswa.
Keempatnya membocorkan soal Bahasa Indonesia, Bahasa Inggris, IPS dan Fisika dengan cara memotret soal, saat polisi yang bertugas menjaga naskah UN lengah. Foto soal tersebut kemudian disalin ke komputer dan diberikan kepada sekitar 70 siswa di sekolah tersebut.