Rabu 29 May 2013 12:52 WIB

Operasi Plastik di Korea Selatan Kian Ekstrem (bag 1)

Rep: Nur Aini/ Red: Mansyur Faqih
Warga Korea Selatan berjalan di depan sebuah iklan operasi rahang ganda
Foto: AFP
Warga Korea Selatan berjalan di depan sebuah iklan operasi rahang ganda

REPUBLIKA.CO.ID, SEOUL -- Obsesi Korea Selatan dengan operasi plastik untuk mata dan hidung semakin ekstrem. Prosedur pembedahan radikal sering memerlukan masa pemulihan yang lama dan menyakitkan. 

Arab News melaporkan operasi paling ekstrem di antaranya operasi rahang ganda. Itu merupakan sebuah solusi radikal untuk cacat wajah bawaan atau orang yang tidak mampu mengunyah dengan baik. 

Operasi tersebut akan menyelaraskan rahang atas dan bawah. Hasil dari operasi yang merampingkan rahang itu menarik industri kecantikan dan sedang meledak di Korsel. 

Wajah kecil dengan dagu dan rahang berbentuk 'V' dianggap sebagai tanda kecantikan feminin di banyak negara Asia Timur. Citra cantik tersebut ditambah dengan hidung mancung dan mata besar.

"Operasi ini akan mengubah tampilan jauh lebih dramatis daripada, katakanlah, botox atau operasi hidung karena perubahan terjadi di seluruh struktur tulang wajah," ujar profesor kedokteran gigi di Universitas Nasional Seoul, Choi Jin-Young. 

Operasi tersebut sangat kompleks dan dinilai membahayakan. "Orang-orang tidak melihat bahwa itu tidak memberi gigi nyata, dan hanya peduli wajah kecil, wajah cantik," ujarnya.

Prosedur operasi melibatkan anestesi umum dan akan memakan waktu berbulan-bulan untuk pemulihan. Hal itu membawa risiko berbagai komplikasi termasuk mati rasa wajah permanen bahkan kelumpuhan. 

Data dari Masyarakat Operasi Plastik Internasional menunjukkan Korsel memiliki tingkat operasi plastik per kapita tertinggi di dunia. Para ahli operasi plastik bersaing untuk melakukan pemotongan tenggorokan dengan operasi radikal yang tidak ditawarkan orang lain.

Sejumlah selebritas dikabarkan dibayar dokter untuk menjalani operasi rahang ganda dan kemudian muncul di acara TV untuk mengatakan titik balik dalam karier dan kehidupan pribadinya. 

Tidak ada data resmi berapa banyak orang yang telah melakukan operasi rahang ganda. Satu studi baru-baru ini memperkirakan angka tahunan mencapai lima ribu operasi. Tetapi, angka itu tidak membedakan antara prosedur kosmetik dan medis. 

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَمَا تَفَرَّقُوْٓا اِلَّا مِنْۢ بَعْدِ مَا جَاۤءَهُمُ الْعِلْمُ بَغْيًاۢ بَيْنَهُمْۗ وَلَوْلَا كَلِمَةٌ سَبَقَتْ مِنْ رَّبِّكَ اِلٰٓى اَجَلٍ مُّسَمًّى لَّقُضِيَ بَيْنَهُمْۗ وَاِنَّ الَّذِيْنَ اُوْرِثُوا الْكِتٰبَ مِنْۢ بَعْدِهِمْ لَفِيْ شَكٍّ مِّنْهُ مُرِيْبٍ
Dan mereka (Ahli Kitab) tidak berpecah belah kecuali setelah datang kepada mereka ilmu (kebenaran yang disampaikan oleh para nabi) karena kedengkian antara sesama mereka. Jika tidaklah karena suatu ketetapan yang telah ada dahulunya dari Tuhanmu (untuk menangguhkan azab) sampai batas waktu yang ditentukan, pastilah hukuman bagi mereka telah dilaksanakan. Dan sesungguhnya orang-orang yang mewarisi Kitab (Taurat dan Injil) setelah mereka (pada zaman Muhammad), benar-benar berada dalam keraguan yang mendalam tentang Kitab (Al-Qur'an) itu.

(QS. Asy-Syura ayat 14)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement