REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kunjungan kerja (Kunker) DPRD DKI Jakarta ke lima kota dianggap tidak terlalu penting. Menurut Anggota Fraksi PDIP DPRD DKI Jakarta Dwi Rio Sambodo mengatakan kunjungan kerja ke New York, Houston, Los Angeles, Beijing, dan Seoul tidak terlalu urgen.
Lagipula tahun ini tidak ada agenda kunjungan kerja untuk studi banding tiga program pemprov yang dianggarkan. Meskipun ada kunjungan kerja itu sifatnya sister city. Artinya, kunjungan balasan dari pemerintah negara lain ke tempat mereka.
Namun sister city merupakan domain eksekutif. "Hingga saat ini saya belum mendapatkan informasi mengenai keterlibatan anggota dewan dalam sister city," ujarnya pada Republika, Ahad (2/6).
Sebagai parlemen daerah, DPRD DKI Jakarta tidak pernah melakukan kunjungan kerja ke luar negeri dalam empat tahun terakhir. Mereka lebih sering melakukan kunjungan dalam negeri.
Kunjungan kerja ke luar negeri terbatas untuk bidang pariwisata saja. "Komisi E sempat kunjungan ke luar negeri saat SEA Games, itupun untuk mendampingi eksekutif," ujarnya.
Sebelumnya Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo tidak ingin berkomentar terkait kunjungan kerja dengan anggaran Rp1,8 miliar. "Coba tanya DPRD saja, itu bukan uang saya," ujarnya.
Sedangkan Wakil Gubernur DKI Jakarta Basuki T Purnama mengungkapkan DPRD tidak perlu melakukan kunjungan kerja untuk studi banding program. Mereka hanya perlu melihat saja di Youtube itu cukup lengkap.