REPUBLIKA.CO.ID, BAQUBA -- Tiga bom mobil, termasuk dua ledakan bunuh diri, menewaskan 15 orang di Irak pada Jumat. Demikian kata sejumlah pejabat.
Serangan-serangan itu merupakan yang terakhir dari rangkaian kekerasan di Irak yang menyulut kekhawatiran mengenai kembalinya perang sektarian besar.
Ledakan-ledakan bom mobil bunuh diri menghantam sebuah pos pemeriksan polisi di dekat Ramadi, ibu kota provinsi Anbar, yang berpenduduk mayoritas Sunni. ''Ledakan menewaskan sedikitnya lima polisi dan mencederai delapan lain,'' kata pejabat-pejabat itu.
Di sebelah utara Baghdad, sebuah kendaraan terparkir yang dipasangi bom meledak di kota Muqdadiyah. Ledakan menewaskan 10 peziarah Iran dan melukai 30 lain.
Ledakan itu terjadi ketika bis para peziarah melewati kota tersebut dalam perjalanan dari perbatasan Iran menuju kota suci Syiah Najaf. Di Najaf, yang terletak di sebelah selatan Baghdad, terdapat tempat pemakaman keramat seorang tokoh panutan Syiah.
Kunjungan warga Syiah ke tempat-tempat suci dan keagamaan telah menjadi tulang punggung industri wisata Irak. Sebagian besar dari mereka datang dari Iran.
Serangan-serangan di Baghdad dan penjuru lain Irak meningkat tajam. Periode Mei merupakan bulan paling mematikan sejak 2008 dimana lebih dari 600 orang tewas.