REPUBLIKA.CO.ID, KAIRO -- Setidaknya 34 pendukung Muhammad Mursi tewas diberondong peluru saat berdemo menuntuk pembebasan Mursi, Senin (8/7).
Laporan itu disampaikan juru bicara Ikhwanul Muslimin Mesir. Ia menyebut, ke-34 tewas ketika mereka ditembaki di luar fasilitas militer.
Laporan yang dilansir Hufingtonpost belum dapat memverifikasi jumlah korban tewas. Murad Ali dari Partai Kebebasan dan Keadilan mengatakan, penembakan juga terjadi pada pagi hari ketika pendukung islamis berada di luar barak Penjaga Republikan.
Dalam laporan sebelumnya, 15 orang pendemo ditembak mati dalam demonstrasi, Senin. Muhammad Mursi, presiden pertama yang terpilih dari proses demokrasi, digulingkan militer pekan lalu setelah protes massa. Ia ditahan dan dinyakini berada di barak pengaman presiden. Pendukungnya protes untuk menuntut pelepasan Mursi.
Ikhwanul Muslimin menyebut, militer menyerbu massa sekitar pukul 04.00 ketika banyak pendemo sedang shalat. Salah satu pendemo, Mahmud al-Shilli mengatakan, Penjaga Republik menembakkan gas air mata tapi sekelompok pria yang berpakaian sipil menembakkan senjata.