Selasa 09 Jul 2013 20:37 WIB

Kutuk Kekerasan Militer, AS Tetap Tak Kecam Penggulingan Mursi

Rep: Ichsan Emrald Alamsyah/ Red: Ajeng Ritzki Pitakasari
Seorang pria pendukung Presiden Mursi yang terluka akibat ditembak tentara, tengah dirawat di Kairo, Mesir, Senin (8/7). (AP/Ahmed Gomaa)
Seorang pria pendukung Presiden Mursi yang terluka akibat ditembak tentara, tengah dirawat di Kairo, Mesir, Senin (8/7). (AP/Ahmed Gomaa)

REPUBLIKA.CO.ID, WASHINGTON--Amerika Serikat juga ikut serta dalam deretan kelompok yang mengutuk tragedi itu. Juru Bicara Gedung Putih, Jay Carney mengatakan Amerika Serikat merasakan kekhawatiran mendalam atas tragedi yang terjadi di Mesir.

AS pun mengecam segala bentuk kekerasan serta makin meluasnya polarisasi politik di sana. Atas dasar itu AS meminta militer Mesir untuk menjaga keamanan di seluruh Mesir dan meminta demonstran untuk tak melakukan tindakan kekerasan.

Amerika Serikat juga mengecam tindakan kekerasan yang dilakukan Ikhwanul Muslimin. AS juga kembali meyakinkan bahwa tidak mendukung atau berafiliasi dengan salah satu kelompok. Meski mengutuk penyerangan terhadap kelompok Pro Mursi, namun AS tak jua mengecam penggulingan presiden pertama Mesir yang terpilih secara demokratis.

Jay Carney menyebut AS membutuhkan waktu untuk menentukan penggulingan Mursi oleh militer Mesir berkategori sebagai kudeta.Tentu saja hal ini memicu kecurigaan besar terhadap peran Amerika Serikat atas kudeta Mursi.

Ikhwanul Muslimin, dikutip dari Reuters sejak awal mencurigai alasan Amerika Serikat tak juga mengecam tindakan militer. Obama hanya mengatakan akan kembali menilai ulang bantuan dana sebesar 1,5 miliar dolar kepada Mesir.

Dukungan senat pun terbelah antara yang mendukung serta meminta pembekuan sementara bantuan dana kepada Mesir. Dikutip dari Al Arabiya, senator dari partai Demokrat yang juga Ketua Senat Komite Angkatan Bersenjata, Carl Levin mengatakan sepatutnya AS menangguhkan bantuan kepada pemerintah transisi. Hingga, imbuhnya, Mesir berjalan dengan pemerintahan dan konstitusi yang baru.

Senator dari Partai Republik, Jon McCain, bahkan secara terang-terangan menyebut tindakan penggulingan Mursi sebagai kudeta. Selayaknya Pemerintah menangguhkan bantuan kepada Mesir.

 ''Terlepas dari apa yang dipikirkan tentang Muhammad Mursi, namun ia dipilih oleh mayoritas rakyat Mesir tahun lalu,'' tutur dia dikutip dari Al Arabiya.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement