CANBERRA -- Perdana Menteri Australia, Kevin Rudd menggunakan peringatan 50 tahun petisi hak ulayat suku Aborigin hari ini (10/7), Yirrkala untuk mendorong pengakuan pribumi.
Kervin Rudd mengatakan dia akan mendorong pengakuan penduduk asli Australia ke dalam konstitusi jika nanti terpilih kembali dalam pemilu.
Perdebatan soal pengakuan pribumi sengaja dihidupkan lagi dalam peringatan setengah abad petisi hak ulayat Yirrkala yang membuka jalan bagi gerakan hak-hak tanah adat.
Rudd, saat mengunjungi Arhhem Land untuk mengadiri peringatan Yirrkala mengatakan dia ingin berkerja sama dengan oposisi untuk menyepakati pertanyaan yang layak kepada pemilih. "Kami berkomitmen sekarang untuk menggelar pengakuan konstitusional untuk penduduk asli Australia dan kami ingin semuanya lancar," ujar Rudd.
"Sejarah referendum Australia adalah bahwa jika Anda tidak mendapatkan dukungan bipartisan mereka akan diturunkan.”
“Jadi saya ingin memastikan hal itu terjadi dan bahwa kita mendapat dukungan bipartisan dan masyarakat sesegera mungkin.”
“Saya ingin hal ini kelar pada Parlemen Australia berikutnya, Itu sebabnya saya inginmelihat dan i sangat ingin mencapai konsesnsus bipartisan secepat mungkin.”
Kelompok oposisi telah menjanjikan konsultasi pengajuan naskah amandemen konstitusi terjadi dalam waktu 12 bulan pertama di kantor.
Tapi Rudd mengatakan pemimpin oposisi Tony Abbott harus bertindak lebih cepat lagi.
“Tentukan sikapmu segera, beritahu kami apa yang sebenarnya Anda inginkan secara rinci tertulis, dan mari kita menyelesaikannya," kata Perdana Menteri.
"Terus terang bola ada dipihaknya. Itulah yang sebenarnya."
Abbott mengatakan Perdana Menteri sedang mencoba untuk mempolitisir masalah ini.
"Saya pikir ini bisa menjadi terdefinisi, momen pemersatu bagi negara kita dan saya ingin ini untuk terus maju," kata Pemimpin Oposisi.
"Masalahnya saat ini, bahwa Pemerintah telah menempatkan seluruh proses di atas es.
"Saya tidak ingin mempolitisir. Saya terkejut bahwa Rudd sedang mencoba untuk melakukan itu.