REPUBLIKA.CO.ID, MOSUL -- Sebuah ledakan bom di rumah minum teh di kota Mosul, Irak utara, Rabu menewaskan sedikitnya tujuh orang. Demikian kata polisi dan petugas medis.
Kekerasan itu merupakan bagian dari kampanye berkelanjutan serangan gerilyawan tahun ini yang telah mendorong kekhawatiran konflik yang lebih luas di negara di mana etnis Kurdi dan Syiah serta Muslim Sunni belum menemukan kompromi pembagian kekuasaan yang stabil.
Para petugas medis mengatakan mereka telah menerima mayat enam orang dan satu anak setelah serangan di lingkungan Bab Laqash, Mosul, 390 kilometer (240 mil) di utara ibu kota Baghdad.
"Kami pergi ke rumah minum ini setelah shalat. Malam itu ketika kami makin dekat kami mendengar ledakan besar di dalamnya. Pada awalnya kami pikir itu tabung gas, tetapi polisi mengatakan kepada kami itu adalah ledakan. Kami melihat asap dan api keluar," kata Haj Hassan (45), seorang saksi mata.
Tidak jelas siapa yang berada di balik serangan itu. Sementara, kelompok pemantau kekerasan Iraq Body Count menyebut sekitar 460 orang telah tewas dalam serangan gerilyawan hingga Juli ini.