Selasa 30 Jul 2013 18:52 WIB

Pipa Minyak Tempino–Plaju Bocor di 22 Titik

Rep: Maspril Aries/ Red: Djibril Muhammad

REPUBLIKA.CO.ID, PALEMBANG -- Pencurian minyak pada jalur pipa minyak antara Tempino di Provinsi Jambi – Plaju di Sumatera Selatan yang terpaksa dihentikannya penyaluran minyak mentah ke kilang PT Pertamina Refineri unit III Plaju telah menjadi perhatian nasional.

Kepala SKK Migas perwakilan Sumatera bagian Selatan (Sumbagsel) Setia Budi, Selasa (30/7) menjelaskan, "Kami mendapat informasi Kapolri menugaskan Kabareskrim datang ke Sumatera Selatan untuk melihat langsung jalur pipa tempat pencurian."

Menurut Setia Budi, sampai hari ini aliran minyak dari Tempino ke Palju masih dihentikan. "Dari laporan operator di lapangan yang dilakukan anak perusahaan Pertamina yang tembusannya dikirim ke SKK Migas, mereka menemukan ada 22 titik kebocoran pada jalur pipa minyak Tempino – Plaju," katanya.

Dengan distop sementara pengiriman minyak mentah melalui pipa dari Tempino ke Plaju tersebut menurut Setia Budi bukan berarti pasokan minyak ke kilang Plaju terhenti total.

"Pertamina tetap melakukan pengiriman minyak mentah dengan menggunakan kapal dari Jawa. Jadi suplai BBM untuk wilayah Sumatera Selatan tetap bisa terpenuhi," katanya menambahkan.

Jalur pipa minyak Tempino - Plaju yang dikelola PT Pertagas merupakan pipa pengganti dari jaringan pipa lama yang sudah tidak aman dioperasikan karena terlalu banyak kerusakan akibat penjarahan (illegal

tapping).

Jalur pipa baru Tempino - Plaju dengan panjang 260 km ditanam pada kedalaman 1,5 - 2 meter di bawah permukaan tanah. Kapasitas angkutnya mencapai 24 ribu barel per hari.

Saat dilakukan pre-commissioning dan commissioning atau uji coba sejak 17 Juli 2013 aksi penjarahan yang diharapkan akan berhenti ternyata terjadi kembali.

Pencurian yang terjadi sejak 17 Juli sampai jaringan pipa tersebut ditutup 25 Juli 2013, polisi dan karyawan PT Pertagas menemukan lubang-lubang pencurian pada beberapa lokasi dengan total kehilangan 17.563 barel, atau setara 18,29 persen dari jumlah minyak yang dialirkan.

Pascadihentikannya pengaliran minyak mentah dari Tempino ke Plaju tersebut, Kapolda Sumsel Irjen Pol Saud Usman Nasution, Selasa (30/7) mengatakan, Polda Sumatera Selatan menurunkan petugas intel dalam mengamankan pipa minyak tersebut.

"Selain intel, Polda juga menurunkan polisi berseragam lengkap dalam mengamankan jalur pipa tersebut. Juga akan memaksimalkan patroli di jalur pipa yang rawan pencurian," kata Kapolda Sumsel.

Dalam kasus pencurian minyak, menurut mantan kadiv humas Mabes Polri tersebut, selama 2013 Polda Sumsel menangani 153 kasus dan 25 diantaranya sudah lengkap berkasnya selanjutnya akan diproses dan dilimpahkan ke jaksa penuntut umum.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement