Rabu 14 Aug 2013 08:39 WIB

Sudan Jual Senjata ke Gerilyawan Suriah

Rep: Ani Nursalikah/ Red: Citra Listya Rini
Gerilyawan Suriah melepaskan tembakan saat terjadi baku tembak dengan pasukan pemerintah Suriah di pinggiran Damaskus, Ibukota Suriah.
Foto: AP
Gerilyawan Suriah melepaskan tembakan saat terjadi baku tembak dengan pasukan pemerintah Suriah di pinggiran Damaskus, Ibukota Suriah.

REPUBLIKA.CO.ID, KHARTOUM -- Gerilyawan Suriah mendapatkan pelontar misil buatan Cina dari Sudan. Sudan diketahui berada di bawah embargo internasional dan memiliki hubungan dekat dengan Iran.

Otoritas Barat dan gerilyawan mengatakan pemerintah Sudan menjual senjata buatan Sudan dan Cina ke Qatar, lalu ke Turki sebagai jalur perdagangan. Senjata yang dijual termasuk misil antipesawat dan senjata tangan terbaru yang digunakan pasukan oposisi melawan pasukan pemerintah.

Keterlibatan Sudan menambah rumitnya perang sipil di Suriah. Pertempuran Suriah kini menjelma menjadi perang memperebutkan pengaruh regional antara kekuatan global, pemain regional dan agama. 

Keputusan Sudan menyediakan senjata bagi pasukan oposisi Suriah mencerminkan tindakan politik yang sangat berisiko. Hal ini juga semakin menegaskan reputasi salah satu negara Afrika ini sebagai negara yang kerap memprovokasi konflik. 

Pemerintah pekan ini membantah membantu mempersenjatai kedua kubu dalam perang sipil Suriah. "Sudan tidak mengirim senjata ke Suriah," ujar Sekretaris Pers bagi Presiden Omar Hassan al-Bashir, Imad Sid Ahmad, seperti dilansir scotsman.com, Rabu (14/8).

Namun, Sudan memiliki sejarah menyediakan senjata pada kelompok yang terlibat konflik. Senjata atau amunisi Sudan, menurut analis  Jonah Leff dari proyek riset Survei Senjata Ringan, tersebar di Sudan Selatan, Somalia, Pantai Gading, Chad, Kenya, Guinea, Mali dan Uganda.

Pengiriman senjata dilakukan menggunakan pesawat berbendera Ukraina. Data kontrol lalu lintas udara menunjukkan sedikitnya tiga perusahaan Ukraina menerbangkan pesawat kargo militer tahun ini.Pesawat terbang dari ibu kota Khartoum ke lapangan udara militer dan sipil di barat Turki. 

Juru bicara Sudan mengatakan, jika senjata buatan Sudan ada di tangan gerilyawan Suriah, kemungkinan senjata itu darii Libya. Sebelumnya, saat penggulingan Muammar Gaddafi, Sudan mengirim senjata bagi oposisi.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement