REPUBLIKA.CO.ID, BOGOR -- Lima pasangan calon wali kota dan wakil wali kota Bogor menyampaikan visi, misi dan program di dalam rapat paripurna DPRD Kota Bogor, Rabu (28/8). Dalam pemaparannya, semua calon Walikota dan Wakil Walikota (Cawalkot) menjadikan persoalan tata kota dan pariwisata menjadi andalan untuk meraup simpati warga.
Pasangan Firman S Halim-Gartono menjanjikan adanya penguatan rencana tata ruang dan peningkatan program wisata. Untuk menciptakan itu, keduanya akan meningkatkan kepastian hukum tanpa diskriminasi dan stabilitas keamanan.
Sayangnya, 15 menit yang diberikan dewan tak cukup bagi keduanya. Pasangan nomor satu itu tidak dapat menjabarkan semua program karena kehabisan waktu.
Pasangan lainnya, Bima Arya-Usmar Hariman juga menjanjikan pengendalian pembangunan dan tata kota untuk menciptakan Kota Bogor yang nyaman. Pasangan yang identik dengan warna oranye itu juga melihat sektor pariwisata sebagai potensi yang harus didorong dan dikembangkan.
Dalam pemaparan misinya, pasangan Achmad Ru'yat-Aim H Hermana, akan mengoptimalkan pengembangan Kota Bogor sebagai kota jasa yang selaras dengan nilai budaya, kearifan lokal, dan agama. Keduanya juga berjanji mengoptimalkan ruang kota dengan memerhatikan daya dukung dan daya tampung lingkungan.
Pasangan Dody Rosadi-Untung W Maryono bertekad menjadikan Kota Bogor sebagai kota perdagangan dan jasa yang berwawasan lingkungan. Pasangan yang didukung Partai Golkar dan PDIP ini juga menjanjikan pengeloaan pemerintah yang transparan dan akuntabel.
Pasagan Syaiful Anwar-Muztahidin al-Ayubi mencanangkan pengembang ekonomi mikro dan ekonomi kreatif di Kota Bogor. Menjajikan terwujidnya kerukunan umat beragama.
Bahkan, Syaiful yang pernah menjadi Kepala Satpol PP menanjikan dalam dua tahun transportasi Bogor lancar, PKL ditempatkan secara proporsional, dan Bogor memperoleh Penghargaan Adipura.