Jumat 30 Aug 2013 15:24 WIB

HTI Jawa Barat Tolak Kontes Miss World 2013

Miss World
Miss World

REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Hizbut Tahrir Indonesia (HTI) Jawa Barat menolak penyelenggaraan kontes kecantikan Miss World 2013, yang akan diadakan di Bali dan di Sentul International Conventio Center (SICC) Bogor pada September 2013.

"Ajang Miss Word yang pertama pada tahun 1951, sejarahnya adalah bikini kontes. Walaupun sudah ganti konsep tapi tetap harus ditolak," kata Humas HTI Jawa Barat Luthfi Afandi, di Kota Bandung, Jumat (30/8).

Ia mengatakan, walaupun sudah mengusung konsep 3B (Beuaty, Brain and Behaviour) dan Beuaty with Purpose tetap saja ajang ini tidak lebih dari kontes yang mengeksploitasi tubuh perempuan dan kebebasan berekspresi.

"Miss World bukan sebagai ajang pamer aurat karena tidak ada kontes bikini di dalamnya. Tapi ini memamerkan kebebasan berkespresi. Ketika tampil di Indonesia, ini akan menjadi tertanamnya ideologi kebebasan," ujar Luthfi.

Menurutnya, Miss World sejatinya adalah sebagai bentuk pelecehan terhadap kaum perempuan untuk kepentingan bisnis.

"Kita khawatir kalau ini berhasil di Indonesia, ini akan menjadi tontonan para remaja, yang pada akhirnya jadi tuntunan dan memberi contoh sebagai seorang ratu," tutur Luthfi.

Selain HTI, pada kesempatan tersebut hadir pula perwakilan sejumlah ormas Islam lainnya seperti Dewan Da'wah Jawa Barat, Muhammadiyah dan Syarikat Islam Jawa Barat.

Wakil Ketua Dewan Dakwah Jawa Barat Hadiyanto A Rachim menambahkan seharusnya negara menjadi pihak pertama yang menolak penyelenggaraan Miss World 2013.

"Yang seharusnya pertama menolak (penyelenggaraan Miss World) adalah negara. Karena negara punya dasar, yakni dasar untuk melindungi segenap tumpah darah Indoneisa termasuk moral bangsanya," kata Hadiyanto.

sumber : Antara
BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
يَسْتَفْتُوْنَكَۗ قُلِ اللّٰهُ يُفْتِيْكُمْ فِى الْكَلٰلَةِ ۗاِنِ امْرُؤٌا هَلَكَ لَيْسَ لَهٗ وَلَدٌ وَّلَهٗٓ اُخْتٌ فَلَهَا نِصْفُ مَا تَرَكَۚ وَهُوَ يَرِثُهَآ اِنْ لَّمْ يَكُنْ لَّهَا وَلَدٌ ۚ فَاِنْ كَانَتَا اثْنَتَيْنِ فَلَهُمَا الثُّلُثٰنِ مِمَّا تَرَكَ ۗوَاِنْ كَانُوْٓا اِخْوَةً رِّجَالًا وَّنِسَاۤءً فَلِلذَّكَرِ مِثْلُ حَظِّ الْاُنْثَيَيْنِۗ يُبَيِّنُ اللّٰهُ لَكُمْ اَنْ تَضِلُّوْا ۗ وَاللّٰهُ بِكُلِّ شَيْءٍ عَلِيْمٌ ࣖ
Mereka meminta fatwa kepadamu (tentang kalalah). Katakanlah, “Allah memberi fatwa kepadamu tentang kalalah (yaitu), jika seseorang mati dan dia tidak mempunyai anak tetapi mempunyai saudara perempuan, maka bagiannya (saudara perempuannya itu) seperdua dari harta yang ditinggalkannya, dan saudaranya yang laki-laki mewarisi (seluruh harta saudara perempuan), jika dia tidak mempunyai anak. Tetapi jika saudara perempuan itu dua orang, maka bagi keduanya dua pertiga dari harta yang ditinggalkan. Dan jika mereka (ahli waris itu terdiri dari) saudara-saudara laki-laki dan perempuan, maka bagian seorang saudara laki-laki sama dengan bagian dua saudara perempuan. Allah menerangkan (hukum ini) kepadamu, agar kamu tidak sesat. Allah Maha Mengetahui segala sesuatu.”

(QS. An-Nisa' ayat 176)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement