REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Gelombang gerakan penolakan ajang kecantikan Miss World terus berlanjut. Salah satu Ormas Islam tertua di Indonesia, AL Irsyad Al Islamiyyah, memaparkan cara-cara penolakan terhadap ajang ini harus dilakukan dengan cara yang santun.
Ketua umum AL Irsyad Al Islamiyyah Abdullah Al Jaidi mengatakan, pihaknya sepenuhnya menolak penyelenggaraan ajang yang banyak mudharatnya ini. “Namun lakukanlah dengan santun,” katanya.
Sebagai ormas yang besar, pihaknya perlu menunjukkan keprihatinan pada situasi dalam negeri. Untuk memberikan solusi pada situasi dalam negeri, seperti Miss World ini perlu pula menggandeng ormas-ormas Islam lainnya.
Ormas Islam, menurutnya, perlu berperan dan menunjukkan sikap yang tegas pada segala hal yang terjadi di dalam negeri. “Karena umat Islam di Indonesia ini menunggu acuan dari para tokoh Islam yang ada dalam ormas-ormas ini,” katanya.
Menanggapi penyelanggaraan ajang Miss World ini, menurutnya sebagai umat muslim jelas perlu menolak adanya gelaran acara seperti ini yang mengajarkan sikap permisif pada kemudharatan ini, namun tak perlu menolak dengan cara-cara yang kasar.
“Kita harus menunjukkan penolakan dengan santun, agar dunia tahu bawa umat Islam di Indonesia itu perilakunya santun,” ujarnya.
Kepedulian pada hal-hal yang menyangkut umat, memang perlu diekspresikan, bahkan perlu dipublikasikan. Untuk itu, harus dilakukan dengan santun dan cerdas. “Saran saya, langsung saja sampaikan pada pemerintah dan pihak berwenang agar tak memberikan ijin penyelenggaraan,” ujarnya.