REPUBLIKA.CO.ID, SEMANGGI -- Pihak kepolisian masih mengembangkan pemeriksaan kasus hilangnya empat artefak yang bernilai sejarah dari Museum Gajah, Rabu (11/9).
Kepala Bidang Humas Polda Metro Jaya, Kombes Pol Rikwanto mengatakan, pihaknya sudah melakukan pemeriksaan mulai dari close circuit television (CCTV), Alarm, sampai kepada 38 saksi.
Hasilnya, CCTV tersebut hampir setahun tidak lagi berfungsi untuk mengawasi. ''CCTV sejak bulan November 2012 sudah tidak berfungsi,'' kata Riwkanto, Jumat (13/9). Dia melanjutkan, pihak kepolisian juga memeriksa alarm yang berfungsi sebagai pengingat jika ada bahaya.
Menurut Rikwanto, setelah dilakukan pemeriksaan terhadap alarm tersebut, ternyata sudah dua bulan alarm tersebut tidak lagi berfungsi. Padahal, pembetulan alarm dan CCTV itu sudah pernah direncanakan namun tidak pernah terwujud.
Dia mengatakan, pihak kepolisian hingga kini sedang intensif memeriksa sekuriti yang mengaku sedang tidak berjaga ditempat menjelang artefak tersebut hilang.
Diketahui, empat artefak kuno peninggalan Mataram Kuno yang berusia sekitar 1.000 tahun hilang di Museum Gajah. Empat Artefak itu ialah lempengan Naga Mendekam, Bulan Sabit Beraksara, Wadah Bertutup Cepuk, dan Harihara serta semuanya dilapisi emas.