REPUBLIKA.CO.ID, SEMANGGI -- Pihak Kepolisian Daerah Metro Jaya bersama Polres Jakarta Pusat terus melakukan investigasi terkait hilangnya empat artefak di Museum Gajah yang dilaporkan pada Rabu (11/9) lalu.
Kepala Bidang Humas Polda Metro Jaya Kombes Pol Rikwanto, pemeriksaan sejumlah saksi menunjukkan kasus ini masih dalam proses pengungkapan. ''Hingga kini sudah 38 saksi yang diperiksa, karena ada penambahan dua sekuriti yang berdinas yang diperiksa,'' kata dia, Jumat (13/9).
Rikwanto melanjutkan, ke 38 orang yang masih menjadi saksi ialah 15 orang dalam tim aerkeologi museum, 12 orang dari sekuriti yang berdinas, tiga orang masing-masing dari bagian kepala rumah tangga museum, teknisi alarm, teknisi CCTV, dan seorang kepala museum.
Menurut Rikwanto, pihak kepolisian berangkat dari dalam museum untuk melakukan investigasi, baru setelah itu jika diperlukan pemeriksaan akan diarahkan keluar. Selain pemeriksaan saksi, polisi juga sudah menyita kunci almari dan hasil olah tempat kejadian perkara berupa sidik jari.
Diketahui, empat artefak kuno peninggalan Mataram Kuno yang berusia sekitar 1.000 tahun hilang di Museum Gajah. empat Artefak itu ialah lempengan Naga Mendekam, Bulan Sabit Beraksara, Wadah Bertutup Cepuk, dan Harihara serta semuanya dilapisi emas.