Jumat 13 Sep 2013 23:12 WIB

Konvensi Partai Demokrat Dianggap untuk Gengsi Semata

Ketua Komite Konvensi Partai Demokrat Maftuh Basyuni (tengah) menyerahkan surat keputusan penetapan peserta konvensi kepada perwakilan peserta di Wisma Kodel Jakarta, Jumat (30/8). Komite Konvensi Partai Demokrat menetapkan 11 calon peserta untuk mengikuti
Foto: Tahta Aidilla/Republika
Ketua Komite Konvensi Partai Demokrat Maftuh Basyuni (tengah) menyerahkan surat keputusan penetapan peserta konvensi kepada perwakilan peserta di Wisma Kodel Jakarta, Jumat (30/8). Komite Konvensi Partai Demokrat menetapkan 11 calon peserta untuk mengikuti

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Sejumlah pengamat politik menilai Partai Demokrat hanya setengah hati dalam menyelenggarakan konvensi calon presiden karena hingga Jumat (13/9) tidak ada perubahan AD/ART yang menyatakan calon presiden ditetapkan oleh Majelis Tinggi Partai Demokrat.

"Kalau AD/ART-nya tak diubah, ini setengah hati, dan menurut saya konvensi ini tak lebih untuk menaikkan gengsi saja, bukan mencari calon presiden," kata Pengamat Charta Politika Yunarto Wijaya.

Menurut dia, konvensi dengan melibatkan banyak sekali tokoh, hanya berkeinginan untuk melakukan kampanye menaikkan citra positif Partai Demokrat.

"Konvensi ini hanya satrategi dari Partai Demokrat saja sebab konvensi dengan 11 orang kandidat lebih menjual Demokrat dibandingkan pesertanya sendiri," ujar Yunarto.

Partai Demokrat menggelar konvensi calon presiden dengan 11 peserta yang berhasil dijaring oleh Komite Konvensi. Ke-11 peserta tersebut, yakni Menteri BUMN Dahlan Iskan, Menteri Perdagangan Gita WIrjawan, Wakil Majelis Tinggi Partai Demokrat yang juga Ketua DPR Marzuki Alie, Ketua DPD Irman Gusman, Mantan Panglima TNI Endriartono Sutanto, anggota Dewan Pembina Partai Demokrat Hayono Isman.

Duta Besar Indonesia untuk Amerika Serikat Dino Patti Djalal, Mantan KSAD yang juga anggota Dewan Pembina Partai Demokrat Pramono Edhie Wibowo, anggota BPK Ali Masykur Musa, dan Gubernur Sulawesi Utara Sinyo Haris Sarundajang serta Tokoh Indonesia Mengajar Anies Baswedan.   

sumber : Antara
BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
يَسْتَفْتُوْنَكَۗ قُلِ اللّٰهُ يُفْتِيْكُمْ فِى الْكَلٰلَةِ ۗاِنِ امْرُؤٌا هَلَكَ لَيْسَ لَهٗ وَلَدٌ وَّلَهٗٓ اُخْتٌ فَلَهَا نِصْفُ مَا تَرَكَۚ وَهُوَ يَرِثُهَآ اِنْ لَّمْ يَكُنْ لَّهَا وَلَدٌ ۚ فَاِنْ كَانَتَا اثْنَتَيْنِ فَلَهُمَا الثُّلُثٰنِ مِمَّا تَرَكَ ۗوَاِنْ كَانُوْٓا اِخْوَةً رِّجَالًا وَّنِسَاۤءً فَلِلذَّكَرِ مِثْلُ حَظِّ الْاُنْثَيَيْنِۗ يُبَيِّنُ اللّٰهُ لَكُمْ اَنْ تَضِلُّوْا ۗ وَاللّٰهُ بِكُلِّ شَيْءٍ عَلِيْمٌ ࣖ
Mereka meminta fatwa kepadamu (tentang kalalah). Katakanlah, “Allah memberi fatwa kepadamu tentang kalalah (yaitu), jika seseorang mati dan dia tidak mempunyai anak tetapi mempunyai saudara perempuan, maka bagiannya (saudara perempuannya itu) seperdua dari harta yang ditinggalkannya, dan saudaranya yang laki-laki mewarisi (seluruh harta saudara perempuan), jika dia tidak mempunyai anak. Tetapi jika saudara perempuan itu dua orang, maka bagi keduanya dua pertiga dari harta yang ditinggalkan. Dan jika mereka (ahli waris itu terdiri dari) saudara-saudara laki-laki dan perempuan, maka bagian seorang saudara laki-laki sama dengan bagian dua saudara perempuan. Allah menerangkan (hukum ini) kepadamu, agar kamu tidak sesat. Allah Maha Mengetahui segala sesuatu.”

(QS. An-Nisa' ayat 176)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement