REPUBLIKA.CO.ID, FUKUSHIMA -- Air yang terkontaminasi zat radioaktif bocor dari pembatas di pembangkit listrik tenaga nuklir Fukushima setelah operatornya, Tepco salah memprediksi banyaknya air hujan dan gagal memompa air hujan dengan cepat.
Tepco berupaya menangani air radiaktif yang bocor dan ledakan hidrogen setelah bencana gempa bumi dan tsunami pada Maret 2011. Setelah hujan deras pada Ahad kemarin, air dengan zat radiaktif tingkat tinggi strontium meluap dari penahan.
Air radioaktif merupakan produk dari sistem pendingin yang dirancang untuk menjaga reaktor. Tepco mengatakan pihaknya berencana memompa keluar air hujan yang terakumulasi ke dalam tangki kosong, memeriksa kandungan radioaktif. Jika air tidak terkontaminasi, mereka berencana melepaskannya ke laut.
Namun, perusahaan kewalahan dengan banyaknya air hujan. "Pompa kami tidak bisa menahan air hujan. Akibatnya, itu mengalir di atas beberapa daerah pembatas," ujar Juru bicara Tepco, Yoshikazu Nagai dikutip Al-Jazeera, Senin (21/10).
Perusahaan membuat rencana untuk hujan 30 mm sampai 40 mm pada Ahad kemarin. Namun, curah hujan sore sudah sekitar 100 mm.