REPUBLIKA.CO.ID, TASIKMALAYA -- Polresta Tasikmalaya, Jawa Barat, meggelar razia pengemis dan pengamen yang seringkali dikeluhkan masyarakat meresahkan di sejumlah tempat keramaian Kota Tasikmalaya, Senin.
Kepala Bagian Operasi, Polresta Tasikmalaya, Kompol Indra Budi mengatakan, operasi rutin itu sebagai upaya memberikan rasa aman dan nyaman kepada masyarakat.
"Razia ini dalam rangka cipta kondisi untuk memberikan kenyamanan dan rasa aman bagi masyarakat," kata Indra.
Ia menuturkan, pihaknya seringkali mendapatkan laporan bahwa keberadaan pengamen dan pengemis di Kota Tasikmalaya sudah meresahkan dan mengganggu kenyamanan masyarakat.
Mereka yang terjaring razia, kata Budi, didata identitas diri kemudian dilakukan pembinaan agar keberadaannya tidak mengganggu kenyamanan masyarakat. "Jadi mereka yang berhasil kami tangkap diperiksa identitasnya, dan dilakukan pembinaan," katanya.
Razia yang melibatkan puluhan anggota polisi itu menyusuri sejumlah tempat yang disinyalir sebagai lokasi berkumpulnya pengamen, anak jalanan dan pengemis. Dari hasil operasi didapatkan 23 orang pengemis dan pengamen, dua diantaranya perempuan dan membawa anak kecil.
Polisi yang berusaha mengamankan perempuan tersebut sempat mendapatkan perlawanan bahkan ada yang sempat melarikan diri, namun akhirnya berhasil diangkut menggunakan truk.
"Operasi serupa ini akan terus kami lakukan, karena keberadaan mereka dianggap sudah meresahkan," kata Indra.