Kamis 24 Oct 2013 14:17 WIB

Kisah Pekerja Anak Pengungsi Suriah (1)

Red: Julkifli Marbun
Batool
Foto: CBS News
Batool

REPUBLIKA.CO.ID, DAMASKUS -- Dua tahun yang lalu, sebelum euforia demokrasi mewabah di Suriah, rakyat negara ini masih dikenal sebagai bangsa dengan bahasa terlembut di Arab. "Di seluruh tanah Arab, orang Sham itu paling lembut, bahasanya halus, mereka sangat beradab," kata seorang mahasiswa Indonesia di Yordania tiga tahun yang lalu mengenai Suriah.

Dia meyebutkan, dibandingkan negara-negara Teluk seperti Arab Saudi, Qatar, Yaman dan lain-lain tutur kata orang Suriah lebih beradab. Apalagi jika dibandingkan dengan negara-negara berbahasa Arab di Afrika Utara seperti Mesir.

Kata dia, budaya Suriah hanya dapat diimbangi oleh Yordania dan Lebanon. 

Walaupun pengalaman ini tidak bisa langsung dipercaya, kecuali ada penelitian sosiologis tentang itu, tapi terbukti ketika memasuki wilayah Suriah melalui perbatasan darat Yordania, keramahtamahan penduduk setempat langsung terasa.