Senin 28 Oct 2013 11:32 WIB

Pemerintah Kucurkan Rp 662,93 Juta Kembangkan Ternak Babi Daerah Tertinggal

Peternakan Babi
Foto: Antara
Peternakan Babi

REPUBLIKA.CO.ID, SAMARINDA -- Sebanyak lima kelompok ternak di kawasan tertinggal di tiga kabupaten yang tersebar di Provinsi Kalimantan Timur pada 2013 dibantu oleh pemerintah pusat untuk mengembangankan 290 ekor babi atau setara dengan Rp 662,93 juta. "Tiga daerah tertingal yang mendapat bantuan pengembangan babi itu berada di kawasan perbatasan dengan Malaysia bagian timur, yakni di Kabupaten Kutai Barat, Malinau, dan Nunukan," ucap Kepala Dinas Peternakan Provinsi Kalimantan Timur Dadang Sudarya di Samarinda, Senin (28/10).

Program itu digulirkan pemerintah pusat karena di kawasan pedalaman dan terpencil itu belum mampu mencukupi kebutuhan daging sehingga dengan adanya bantuan tersebut, ke depan semua ternak yang dikembangkan dapat terus beranak pinak, menambah populasi dan pada akhirnya kawasan itu mampu swasembada daging. Rincian bantuan yang diberikan Dirjen Peternakan dan Kesehatan Hewan Kementerian Pertanian itu adalah, untuk satu kelompok ternak di Kabupaten Malinau yang mendapat 56 ekor babi atau setara dengan Rp132,76 juta.

Kemudian dua kelompok ternak di Kabupaten Malinau yang masing-masing kelompok mendapat bantuan 55 ekor sehingga total sebanyak 110 ekor babi. Apabila jumlah 110 ekor babi itu dirupiahkan, maka akan setara dengan Rp 259,785 juta.

Kawasan tertinggal berikutnya yang mendapat bantuan pengembangan babi adalah dua kelompok ternak di Kabupaten Kutai Barat. Masing-masing kelompok mendapat pengembangan 62 ekor sehingga total bantuan dari pemerintah pusat sebanyak 124 ekor atau total setara dengan Rp 270,385 juta.

Menurutnya, Pemprov Kaltim bekerjasama dengan pusat terus berupaya meningkatkan populasi ternak baik berupa ternak ungggas, ternak babi, kambing, sapi, maupun ternak kerbau, yakni untuk mewujudkan swasembada daging pada 2014. Sedangkan pengembangan ternak pada tiap daerah tidak sama jenisnya karena disesuikan dengan kondisi lingkungan dan tingkat kebutuhan warga terhadap konsumsi daging.

Bagi kawasan yang membutuhkan daging sapi maupun kerbau, maka ternak yang dibantu pengembangannya adalah kerbau dan sapi, tetapi bagi kawasan yang lebih membutuhkan daging babi, maka pemerintah membantu mengembangkan babi, dan begitu seterusnya sesuai dengan kebutuhan masyarakat lokal. 

sumber : Antara
BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement