Senin 11 Nov 2013 18:00 WIB

Kasus Penyadapan, DPR Akan Panggil Dubes Australia dan AS

Priyo Budi Santoso
Foto: Antara/Wahyu Putro
Priyo Budi Santoso

REPUBLIKA.CO.ID, MAKASSAR -- Wakil Ketua DPR RI, Priyo Budi Santoso, menyatakan pihaknya berencana mengundang Duta Besar Australia dan Duta Besar Amerika Serikat ke DPR.

Pemanggilan ini untuk membahasa isu penyadapan yang dilakukan kedua negara itu kepada pejabat tinggi Indonesia.

Selain memanggil dubes kedua negara, DPR juga berencana memanggil Menteri Luar Negeri, Marty Natalegawa untuk meminta penjelasan terkait penyadapan yang dilakukan Amerika Serikat dan Australia terhadap Indonesia.

Isu penyadapan merebak setelah Sydney Morning Herald (SMH) pekan lalu memberitakan soal penyadapan Australia dan Amerika Serikat terhadap Indonesia berdasarkan keterangan dari mantan kontraktor Badan Keamanan Nasional AS (NSA) Edward Snowden.

SMH menyebut ada pos penyadapan di dalam gedung Kedutaan AS dan Australia di Jakarta. Sementara harian Inggris, The Guardian menulis Badan Intelijen Australia sudah menyadap Indonesia sejak 2007 ketika RI menjadi tuan rumah Konferensi Perubahan Iklim PBB di Nusa Dua, Bali.

Sebelumnya, Duta Besar Indonesia untuk Amerikan Serikat, Dino Patti Djalal mengatakan, Indonesia membutuhkan antisadap yang lebih canggih agar tidak mudah dimata-matai negara lain, termasuk Amerika dan Australia.

"Indonesia memang masih lemah dalam mengantisipasi kemungkinan terjadinya penyadapan karena teknologi yang ada tidak maksimal. Kondisi ini tentu patut menjadi perhatian serius agar kejadian seperti itu bisa diantisipasi," kata Dino Patti di Makassar, Senin (11/11).

sumber : Antara
BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement