REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Sukses di pementasan perdananya pada Februari 2013 silam, Drama Musikal Badai dan Kasih akhirnya berlanjut.
Kisah dua insan manusia ini akan berlanjut di pementasan kedua mereka bertajuk "Prahara Cinta Badai dan Kasih" yang akan digelar pada 22-24 November 2013 di Teater Jakarta, Taman Ismail Marzuki, Jakarta.
Selain kekuatan cerita yang begitu indah tentang cinta, di pementasan kali ini Rama Soeprapto selaku sutradara menambahkan kekuatan dalam komposisi pemain. Kolaborasi antara pemain senior dan muda diperkuat.
"Ini jadi perjalanan yang sangat menarik dan luar biasa challenging. Kombinasi yang menarik," kata Rama Soeprapto saat ditemui dalam jumpa pers jelang pelaksanaan drama musikal "Prahara Cinta Badai Kasih", Kamis (14/11), di Jakarta.
Kekuatan itu diantaranya dengan menambah sejumlah nama besar di panggung hiburan tanah air. Seperti Niniek L Karim, Marini Soerjosoemarmo, Rio Dewanto, Shelomita dan lainnya.
"Dan pementasan kali ini didukung Tohpati yang jadi pengiring musik. Pertama kalinya Tohpati mengiringi secara live dengan orchestra," sebut Rama.
"Prahara Cinta Badai Kasih" yang ceritanya ditulis Titien Wattimena ini berkisah tentang sebuah kisah yang berawal dari sebuah akhir.
Akhir cinta Badai (Marcell Siahaan) dan Kasih (Yanti Airlangga) membawa Kasih kembali ke kota asalnya. Kota yang sedang mempersiapkan sebuah perayaan, pernikahan Ara (Rio Dewanto) dan Jingga (Eni Joesoef). Keduanya adalah sahabat Kasih. Namun bagi Ara, Kasih bukan sekadar sahabat.
Kepulangan Kasih membuka banyak hal dan rasa yang sudah dilupakan. Hingga Badai datang kembali hendak menjemput kekasihnya. Dan kota kecil itu tak pernah sama lagi.
Badai dan Kasih harus berjuang menemukan kembali arti sesungguhnya dari cinta sejati.
"Ini satu naskah yang luar biasa. Kita berharap pementasan ini bisa sukses, terlebih hasil penjualan ini sebagian akan disumbangkan pada seniman, khususnya perempuan agar mereka bisa terus berkarya di tengah segala keterbatasan waktu dan ekonomi," demikian Rama.