Sabtu 16 Nov 2013 09:50 WIB

Korban Topan Haiyan di Filipina Berusaha Mengungsi ke Bandara

 Warga berjalan melewati pemukiman yang hancur akibat Topan Haiyan di kota Tacloban, Leyte provinsi Leyte, Filipina tengah, Ahad (10/11).  (AP/Bullit Marquez)
Warga berjalan melewati pemukiman yang hancur akibat Topan Haiyan di kota Tacloban, Leyte provinsi Leyte, Filipina tengah, Ahad (10/11). (AP/Bullit Marquez)

REPUBLIKA.CO.ID, CEBU -- "Kami akan mengambil kesempatan naik pesawat hari ini ke Manila," kata Glorna, salah satu dari ribuan orang yang berkerumun di Tacloban, Ibu Kota Provinvi Leyte, yang diporak-porandakan Topan Haiyan di Filipina.

Mereka berusaha mengungsi. Sementara itu, Glorna yang berada pada urutan ke-266 dalam antrian telah berada di bandar udara itu sejak Kamis (14/11), dan mengantre di depan lebih dari 500 orang.

Namun ia diberitahu bahwa pesawat tidak cukup sebab, sebagian digunakan untuk mengirim bantuan darurat. "Tampaknya tak ada jadwal untuk pergi, meskipun ada berita baik bahwa tambahan pesawat termasuk pesawat komersial dan militer telah diatur," kata Glorna, yang ditemani oleh suaminya dan putranya yang berusia tujuh tahun di terminal yang penuh sesak.

Menurut laporan Xinhua yang dikutip Sabtu (16/11), jendela dan pintu bandar udara tersebut telah hilang diterjang angin kencang yang dibawa Topan Super Haiyan. Cebu Pacific Airlines dan Filipine Airline telah menyediakan tiket komersial buat korban yang menunggu bantuan dengan harga 2.500 peso (57 dolar AS).

Dibandingkan dengan jalur antrean perusahaan penerbangan sipil, antrean bagi pesawat militer C130 jauh lebih panjang sebab gratis.

Umil (25 tahun) adalah korban pertama Topan Haiyan yang mengantri selama empat hari berturut-turut di luar pagar gedung bandar udara. "Kami tak mempunyai uang untuk membeli tiket pesawat komersial atau bus, kami berdoa semoga hari ini kami bernasib baik," kata perempuan muda itu, bersama enam anggota keluarganya yang ditampung tak jauh dari bandar udara.

Militer Filipina telah menyatakan prioritasnya ialah mengungsikan korban cedera, orang tua dan anak-anak.

sumber : Antara
BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement