REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Volume sampah yang dihasilkan warga Jakarta mencapai 6.500 ton setiap harinya. Sebagian besar sampah tersebut ternyata disumbang oleh warga yang tinggal di Kota Administrasi Jakarta Timur.
"Jakarta Timur paling banyak sampahnya karena jumlah penduduknya paling banyak," kata Kepala Dinas Kebersihan DKI Jakarta, Unu Nurdin.
Menurut Unu, sampah yang dihasilkan tiap daerah sangat tergantung pada karakter wilayahnya sendiri. Untuk Kota Administrasi Jakarta Pusat, kata dia, volume sampahnya bisa meningkat berkali lipat apabila sedang ada kegiatan.
Sebut saja saat ada aksi unjuk rasa yang bisa terjadi beberapa kali dalam sepekan. Sebab, seperti diketahui, di Jakarta Pusat terdapat kantor-kantor pemerintahan yang selalu menjadi tujuan para pendemo, seperti Istana Negara, Balaikota DKI Jakarta, dan Bundaran HI. Belum lagi jika sedang ada perayaan malam tahun baru, malam takbiran, dan kegiatan lain seperti festival juga banyak digelar di Jakarta Pusat.
Unu menambahkan, sampah di wilayah Jakarta Utara juga terbilang lebih banyak jika dibandingkan dengan wilayah lainnya. Sebab, semua sampah yang berasal dari sungai akan bermuara ke laut yang melintasi wilayah administrasi Jakarta Utara.