Senin 25 Nov 2013 10:30 WIB

Wakapolda Minta Polwan Tak Pakai Jilbab yang 'Aneh-Aneh'

Rep: Wahyu Syahputra/ Red: Karta Raharja Ucu
Polisi wanita (Polwan) Polresta Banda Aceh mengenakan jilbab
Foto: ANTARA FOTO
Polisi wanita (Polwan) Polresta Banda Aceh mengenakan jilbab

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Wakapolda Metro Jaya, Brigjen Pol Sudjarno berharap polwan yang mengenakan jilbab disesuaikan dengan seragam dinas.

"Jangan pakai jilbab yang aneh-aneh," katanya di Jakarta, Senin (25/11).

Maksud Sudjarno adalah jangan memakai jilbab berwarna merah jambu saat sedang bertugas. Karenanya, pihaknya akan membuat pedoman dalam pemakaian jilbab bagi para polwan yang ingin menutup aurat.

Sudjarno juga berpesan pada polwan berjilbab di Polda Metro Jaya agar menjaga sikap. Soalnya, jilbab dinilai sebagai salah satu kontrol perilaku. Jangan sampai, pelayanan ke masyarakat berkurang dan tidak sesuai dengan nilai-nilai yang terkandung di dalam jilbab itu.

"Jangan malah jadi banyak pelanggaran," tuturnya.

Ia berkata, tertib dan disiplin sangat penting bagi seluruh Polwan. Karena polisi dilihat dari sudut pengabdiannya kepada masyarakat. Pelayanan yang dikedepankan menjadi titik di mana masyarakat akan percaya kepada polisi.

Menurutnya, saling kontrol antara sesama Polwan penting ditegakkan. Khususnya kepada Polwan berjilbab, dan umumnya seluruh Polwan, etos kerja harus selalu ditingkatkan dan dijaga. Nilai religi di dalam pengenaan jilbab setidaknya bisa mengontrol tertib dan disiplin Polwan.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini

Apa yang paling menarik bagi Anda tentang Singapura?

1 of 7
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement