REPUBLIKA.CO.ID, KUPANG -- Rakyat Timor Barat, Nusa Tenggara Timur (NTT) menyerukan kepada Perdana Menteri (PM) Australia Tony Abbott agar segera mungkin menyampaikan permintaan maaf kepada Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) terkait kasus penyadapan.
Seruan rakyat Timor Barat tersebut disampaikan melalui Yayasan Peduli Timor Barat (YPTB) karena sebagian wilayah Indonesia di bagian barat Pulau Timor itu merupakan tetangga terdekat Australia.
"Demi menjaga dan mempertahankan hubungan baik antara Indonesia-Australia, menyampaikan permintaan maaf bukanlah sesuatu yang sulit untuk diucapkan. Inilah harapan kami dari Timor Barat kepada PM Tony Abbott," kata Ketua YPTB Ferdi Tanoni di Kupang, Senin (25/11).
Mantan agen imigrasi Kedutaan Besar Australia itu mengatakan harapan serta seruan dari masyarakat Timor bagian barat NTT kepada Abbott itu tidak jauh beda dengan harapan mayoritas bangsa Australia. Mereka menghendaki perdana menterinya menyampaikan permintaan maaf kepada Presiden SBY.
Tanoni menambahkan penyadapan tersebut dilakukan Australia pada 2009 saat Partai Buruh Australia berkuasa, bukan di bawah administrasi pemerintahan Partai Koalisi pimpinan Abbott. Karena itu, permintaan maaf tersebut sama sekali tidak melunturkan nilai serta moral politik Abbott sebagai PM Australia.
"Permintaan maaf tersebut, sebenarnya tidak jauh beda dengan apa yang dilakukan Tony Abbott saat menyampaikan permintaan maaf mantan PM Australia Julia Gillard kepada Indonesia tatkala menghentikan ekspor sapi Australia ke Indonesia, beberapa waktu lalu," lugas Tanoni.
"Sebagai warga negara Indonesia yang berada di wilayah perbatasan dengan Australia, kami merasa sangat berkepentingan agar Australia tetap menjaga hubungan baik dengan Indonesia untuk saling melengkapi dengan terus menjunjung tinggi harkat dan martabat serta nilai dan kehormatan masing-masing," Tanoni menambahkan.